Kopri PMII UIN Alauddin Gelar Dialog Bertajuk Kupas Akar Kekerasan Seksual, Dr. Fatmawati Hilal: Laporkan! Jangan Takut & Diam
Infoasatu.com, Gowa – Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Puteri (Kopri) Komisariat UIN Alauddin Cabang Gowa menggelar Dialog dan Launching Logo di Warkop Mau.co Jalan Tun Abdul Razak Kabupaten Gowa.
Dialog yang mengangkat tema “Mengupas Akar Kekerasan Seksual Yang Terjadi Diranah Kampus”. Dan menghadirkan narasumber seperti Ibu Hj. Fatmawati Hilal, M. Fadhlan L Nasurung, dan Sitti Khadijah Budiawan serta diikuti oleh puluhan kader Kopri PMII Komisariat UIN Alauddin Cabang Gowa.
Ketua umum Kopri PMII Komisariat UIN Alauddin Cabang Gowa Ratna Sari, menuturkan bahwa agenda dialog yang membahas akar kekerasan seksual di kampus tersebut, diselenggarakan karena kampus telah menjadi lahan empuk bagi para predator seksual
“Seperti kita ketahui bahwanya kampus itu sedang dalam darurat kekerasan seksual, maka kami menghadirkan narasumber yang paham dalam ranah itu”. Tuturnya
Menurutnya, Agenda dialog tersebut, dilaksanakan untuk memberikan pemahaman bagi para mahasiswa dan mahasiswi tentang bentuk-bentuk kekerasan seksual
“Dialog ini, juga menyadarkan atau memberitahukan kepada mahasiswa bentuk-bentuk kekerasan seksual, karna jangan sampai kita mengalami hal itu, dan kita hanya diam dan tidak melakukan pelaporan”. Ungkap Ratna panggilan akrab Ketua Umum Kopri PMII UIN Alauddin
Sitti Khadijah Budiawan selaku pemateri dialog mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh kader-kader Kopri PMII UIN Alauddin Cabang Gowa
Ia mengatakan akan tetap membuka diri bagi sahabat-sahabat (panggilan akrab di PMII) untuk berkolaborasi dalam mendampingi para korban pelecehan seksual
“Saya tetap membuka diri untuk menjadi teman kolaborasi untuk sahabat-sahabat Kopri, terlebih lagi masa pendampingan itu, ketika buntu, saya siap berbagi untuk mendampingi sampai ke proses hukum”. Ucap Khadijah yang juga kader Kopri PMIII
Sementara itu, M Fadhlan L Nasurung selaku pemateri dialog mengatakan bahwa untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual itu perlu sosialisasi yang massif serta dukungan penuh bagi korban
“Harus ada sosialisasi, soal apa-apa saja itu yang masuk kategori kekerasan seksual, yang kedua bagaimana langkah-langkah pencegahan dan penanganan kalau itu (sudah) terjadi, itu saja saya kira dan harus secara luas (untuk mensosialisasikan) dan ada memang satgas atau satuan-satuan yang di bentuk untuk menangani itu secara serius”. Ujarnya
Adapun Dr. Fatmawati Hilal, selaku Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar sekaligus pemateri dalam dialog tersebut, mengungkap harapan setelah terlaksananya agenda dialog itu dapat menjadi wadah sosialisasi stop kekerasan seksual
“Tentu yang pertama, ini salah satu bentuk sosialisasi tentang kekerasan seksual diranah Kampus, bahwa kekerasan seksual saat ini bukan lagi persoalan biasa tapi sudah darurat, cuma kita belum tau karena tidak ada yang pernah berani melapor, itu tadi persoalannya karena kemudian tidak mau melapor dikarenakan menganggap aib, padahal kasusnya banyak sekali, kita hanya tau tapi tidak ada yang melapor, kayak tadi ada yang datang dia tau tapi tidak mau karena aib, makanya yang paling penting sosialisasi dulu, meskipun saya bukan bagian dari PSJA tapi roh yang diperjuangkan oleh PSJA itu sama dengan yang kita perjuangkan. Ungkapnya
Selain itu, ketua Jurusan Ilmu Falak tersebut, menyampaikan agar para korban berani untuk melapor ke satgas yang telah dibentuk oleh Rektor UIN Alauddin Makassar.
“Ini harus diselesaikan di kampus, sudah ada juga lembaganya dibentuk dan sudah di sah kan oleh rektor terkait ini, maka adek-adek yang di kampus jangan lagi takut, jangan diam kalau ada kasus ini, tentu harapan itu yang akan dicapai setelah diskusi ini, sudah tau kemudian (kita harus) action dan stop kekerasan seksual”. Ucapnya