HUKUM

LPKA Blitar Bebaskan 81 Narapidana Anak, Cegah Penyebaran Corona

Infoasatu.com, Blitar – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Blitar membebaskan 81 narapidana anak. Pembebasan dilakukan secara bertahap untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Kepala LPKA Blitar Tatang Suherman mengatakan pembebasan dimulai kemarin Kamis (2/4) sampai Selasa (7/4). Ini karena jumlah anak binaan yang dibebaskan berasal dari berbagai wilayah di Jawa Timur. Sehingga menyesuaikan kapan orang tua mereka bisa menjemputnya.

“Kami telah informasikan kepada orang tua atau walinya untuk menjemput. Nah mereka yang sudah menyatakan bersedia menjemput kapan, itu kami daftar. Kemarin seharusnya ada 13 anak binaan. Tapi yang dijemput hanya 10. Yang dua masih tertunda bebasnya. Semoga hari ini orang tuanya bisa datang menjemputnya,” jelas Tatang, Jumat (3/4/2029).

Sedangkan hari ini, rencananya akan dibebaskan sebanyak 35 anak binaan. Untuk Sabtu dan Minggu, jadwal pembebasan ditiadakan. Diteruskan kembali Senin sampai Selasa.

Dari total 126 anak binaan, sebanyak 81 anak akan dibebaskan dengan rincian 60 anak bebas karena asimilasi dan 21 anak bebas karena integrasi. Kasus yang mendominasi anak-anak ini menjadi warga binaan di LPKA didominasi narkoba dan disusul pelecehan seksual.

“Sesuai pasal 99 tahun 2012 tentang pengetatan pembebasan napi. Maka yang bisa dapat asimilasi adalah napi yang sudah menjalani lebih dari setengah masa tahanan. Mereka akan dibina di luar dan ketika masa tahanan telah habis akan meminta surat keterangan bebas dari LPKA,” terang Tatang.

Sedangkan yang bisa mendapat integrasi, lanjutnya, adalah anak binaan yang sudah menjalani dua pertiga masa tahanan dan sudah diusulkan. Mereka ini telah mendapat Surat Keterangan Pelepasan Bersyarat (SKPB) dan Cuti Bersyarat (CB).

“Mereka ini langsung bebas, namun tetap dibina ketrampilannya oleh Bapas,” imbuhnya.

Baca Juga :  Danny Imbau Penerima Sertifikat Vaksinasi Bodong Segera Melakukan Vaksin atau Dipolisikan

Anak yang dibina di LPKA Kelas 1 Blitar kebanyakan berasal dari Surabaya, disusul dari Malang dan Madura. Kemudian beberapa wilayah sekitar Tulungagung, Nganjuk, Madiun dan warga Blitar Raya.

Facebook Comments