Meningkatkan Literasi: Solusi Efektif untuk Pengadaan Buku di Sekolah”
Infoasatu.com,Makassar–Pengadaan buku di sekolah-sekolah Indonesia kini tengah menjadi pusat perhatian, terutama terkait dengan pengadaan buku wajib dari Dana BOS dan kebutuhan buku fiksi. Meskipun buku pelajaran merupakan prioritas utama dalam sistem pendidikan, kekhawatiran mengenai kekurangan buku fiksi yang penting untuk mendukung literasi anak terus mencuat.
Program Buku BOS bertujuan untuk memastikan setiap siswa memiliki akses ke buku pelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Namun, di banyak sekolah, keterbatasan ruang di perpustakaan membuat penambahan buku baru menjadi tantangan besar. “Saya bertanya kepada pihak perpustakaan mengenai alasan penambahan buku meskipun sudah ada satu buku untuk satu anak,” ungkap Rizal Norma, seorang purnabakti pendidikan yang berpengalaman. Pertanyaan ini mengangkat isu mendasar: apakah kebijakan tersebut masih relevan di era modern ini?
Dalam konteks ini, buku fiksi seharusnya memegang peranan penting dalam memperkaya pengalaman belajar siswa. Buku-buku fiksi tidak hanya berfungsi sebagai alat pembelajaran tetapi juga sebagai jembatan untuk meningkatkan keterampilan literasi dan daya imajinasi anak-anak. Sayangnya, banyak sekolah yang belum memprioritaskan pembelian buku fiksi atau buku digital yang dapat memperluas pengetahuan dan wawasan siswa di luar kurikulum formal.
Dengan adanya perubahan kurikulum dan tantangan dalam pengadaan buku, para pengambil kebijakan pendidikan diharapkan dapat memberikan klarifikasi yang komprehensif. Penting untuk memahami bagaimana kebijakan pengadaan buku, terutama buku fiksi dan digital, dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang berkembang. Selain itu, evaluasi mendalam dan penyesuaian kebijakan diperlukan untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan bahan ajar yang memadai, mendukung proses pembelajaran yang efektif, dan memperkaya pengalaman edukasi mereka secara menyeluruh.
Dalam menghadapi tantangan ini, kepedulian terhadap kualitas dan keberagaman buku yang tersedia di sekolah-sekolah harus menjadi prioritas utama. Langkah ini diharapkan dapat memajukan pendidikan di Indonesia menuju arah yang lebih baik dan lebih inklusif, memastikan bahwa setiap anak memiliki akses ke bahan ajar yang berkualitas dan bermanfaat.