Infoasatu.com, Jakarta – Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengalami insiden tak terduga saat melintas di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, 19 Maret 2025. Mobil yang ditumpanginya dihentikan oleh massa aksi mahasiswa Universitas Trisakti yang tengah menggelar demonstrasi menolak Revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI).
Mahasiswa yang berunjuk rasa menghadang kendaraan Supratman dan mendesaknya untuk turun. Setelah beberapa menit, Supratman akhirnya keluar dari mobil dan memilih berjalan kaki menuju Gedung DPR bersama massa aksi. Dalam langkah yang jarang terjadi, ia duduk bersama mahasiswa untuk mendengarkan aspirasi mereka.
Dalam dialog tersebut, Supratman menyatakan komitmennya untuk menjembatani komunikasi antara mahasiswa, pemerintah, dan DPR terkait penolakan RUU TNI. “Semua tuntutan terkait pembahasan RUU TNI sudah saya dengar. Karena itu, beri saya kesempatan sebagai Menteri Hukum untuk berkomunikasi dengan pemerintah, dengan pimpinan DPR, dan anggota Komisi I,” ujarnya.
Perwakilan mahasiswa Universitas Trisakti menegaskan bahwa RUU TNI dinilai sebagai upaya mengembalikan dwifungsi TNI, yang bertentangan dengan amanat reformasi untuk memperkuat supremasi sipil. Mereka juga menolak melakukan audiensi di dalam Gedung DPR, menegaskan sikap mereka untuk terus menolak RUU tersebut.
Demonstrasi ini menjadi sorotan menjelang rapat paripurna DPR pada Kamis (20/3/2025), di mana RUU TNI dijadwalkan akan disahkan. Langkah Supratman untuk berdialog langsung dengan mahasiswa menunjukkan pendekatan yang lebih terbuka dalam menangani aspirasi publik, meskipun polemik terkait RUU TNI masih terus berlanjut. (**)