Categories: MakassarPemerintahan

Nilai Bisa Minimalisir Kecurangan, Ketua DPRD Makassar Dukung Wacana Pemilu dengan E-Voting

Infoasatu.com, Makassar – Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto Lallo menyatakan dukungannya terhadap wacana pemilu menggunakan sistem e-voting. Karena menurutnya sistem ini bisa meminimalisir kecurangan di pemilu.

Cara-cara konvensional harusnya sudah dialihkan, menyesuaikan dengan perkembangan di era digitalisasi.

“Di era digital ini ada wacana e-voting harusnya begitu, masa kita masih di (cara) konvensional,” kata Rudianto Lallo, Senin (4/4/2022).

Apalagi, tambahnya, saat ini Makassar sudah mengusung konsep metaverse, sehingga perlu inovasi dari berbagai sektor termasuk Pemilu berbasis elektronik.

“E-voting ini sudah diuji coba di kampus besar saat pemilihan ketua IKA termasuk UI, kenapa tidak kita tidak pakai dalam Pemilu 2024,” ujar Wakil Ketua bidang Bappilu Nasdem Sulsel ini.

Rudianto mengaku sangat mendukung jika mekanisme e-voting diterapkan, karena potensi kecurangannya akan lebih minim dari pada pola-pola konvensional.

“Saya kira potensi kecurangan kurang daripada konvensional yang berpotensi menimbulkan kecurangan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua KPU Farid Wajdi mengakui wacana E-voting gencar dibicarakan di luar sana.

Namun, di internal KPU belum membahas secara khusus Pemilu 2024 dengan e-voting.

“Belum ada pembahasan di ranah KPU,” kata Farid, Minggu (3/4/2022).

Pembahasan Pemilu mendatang dengan menggunakan teknologi informasi memang kerap kali dilakukan. Tapi, tidak secara khusus terkait e-voting.

Menurut Farid, wajah atau gambaran Pemilu 2024 ke depan merupakan kewenangan KPU pusat. KPU tingkat daerah sisa menjalankan jika ada perintah dari pusat.

“KPU RI tentu punya hitung-hitungan kalau diputuskan secara kelembagaan Pemilu akan menggunakan penetrasi teknologi tertentu kami siap ikut itu,” jelasnya.

Namun menurutnya, pemilihan dengan E-voting tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh diskusi, persiapan, dan waktu panjang.

Mulai dari infrastruktur dan kesiapan masyarakat harus dibahas dengan matang karena infrastruktur bukan hanya berkaitan KPU, tapi termasuk soal jaringan yang kewenangannya Kemenkominfo.

“Kita juga harus siapkan pendidikan politik bagi warga negara,” katanya.

Facebook Comments
Alifah Muchdar

Leave a Comment

Recent Posts

Indira Yusuf Ismail, Menutup Kegiatan Penataran Wasit Lisensi C dan B2 Tingkat Kota Makassar

Infoasatu.com,Makassar--Ketua Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, menutup kegiatan Penataran Wasit…

3 hari ago

Hari Libur Nasional, UPTD Puskesmas Barombong Tetap Memberikan Pelayanan

Infoasatu.com,Makassar- Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Barombong tetap memberikan pelayanan kesehatan dasar selama libur Natal…

1 minggu ago

Walikota Makassar Imbau Masyarakat Waspada Bencana Hidrometereologi

Infoasatu.com,Makassar--Usai melakukan rapat kordinasi langsung bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK),…

1 minggu ago

Danny Pomanto Imbau Masyarakat Sambut Pergantian Tahun Dirumah bersama Keluarga

Infoasatu.com,Makassar--Sebelumnya Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto mengimbau seluruh…

1 minggu ago

Dzikir dan Doa Bersama Sambut Tahun Baru 2025

Infoasatu.com,Makassar--Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Makassar…

1 minggu ago

Pemkot Pastikan Tata Kelola Informasi Berjalan Sesuai Akuntabilitas

Infoasatu.com,Makassar--Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar secara resmi telah menetapkan Daftar Informasi yang Dikecualikan (DIK) setelah menyelesaikan…

1 minggu ago