Infoasatu.com, Makassar – Beredar video yang melibatkan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, sapaan akrabnya. Dalam video tersebut, Ahok yang tengah antri untuk melakukan pencoblosan diduga marah dengan calon pemilih lainnya.
Diketahui, setelah bebas dari hukuman 20 bulan penjara karena kasus penodaan agama dan keluar dari tahanan pada Januari lalu, ahok memilih untuk pindah ke Osaka, Jepang. Termasuk dalam DPT, Ahok bersama WNI lainnya melakukan pencoblosan di TPS yang telah disediakan disana.
Dalam video yang beredar di sosial media, Ahok menceritakan dia sempat marah karena hampir dikerjai oknum saat hendak mencoblos. Ia juga menjelaskan, sebenarnya ia sudah berusaha untuk tidak marah.
“Padahal sejak keluar dari tahanan, gua udah berusaha nggak mau marah. Tapi pas ketemu orang kayak gitu memang mesti dimarahin, baru dia takut. Kalau nggak, banyak orang nggak bisa milih,” kata Ahok.
“Bayangin, gara-gara diserobot orang, nggak jelas siapa yang nyerobot tadi. Rupanya memang saya di Osaka ini untuk menyelamatkan beberapa suara,” lanjutnya.
Soal kejadian di Osaka, Ketua PPLN Osaka, Anung Wibowo telah menjelaskan momen Ahok memprotes ketika pencoblosan. Anung mengatakan insiden itu hanya salah paham.
“Itu salah paham saja, jadi tadinya kan Pak Ahok sudah antre, tapi dia harus pindah tempat karena banyak massa yang minta foto, terus ketika beliau kembali ke antrean lagi dikirain nyelak gitu, terus Pak Ahok nggak terima, itu juga ngobrol-ngobrol aja, cuma karena sama-sama ngomongnya keras, sama orang-orang Makassar, sedikit panas, itu juga sebentar nggak sampai 5 menit sudah selesai urusannya,” kata Anung.
Anung membenarkan bahwa Ahok sudah terdaftar untuk melakukan pencoblosan di Osaka. Dia menegaskan lagi bahwa peristiwa itu hanya salah paham.
“Memang beliau bener nyoblos, beliau terdaftar sebagai DPTb semua kita sama kita layani dengan baik, sama semua WNI, kami layani dengan baik, kita layani sebagai semestinya, cuma salah paham sedikit aja, cuma yang di socmed melihatnya apa, tapi nggak sampai 15 menit sudah smooth lagi,” jelasnya.
“Jadi nggak terjadi hal yang terlalu, salah paham sebentar terus teman-teman 01 ada di samping saya, sama teman-teman dari 02 juga ada di samping saya. Mereka masing-masing menenangkan massanya. Kami juga imbau tidak ada yang teriak-teriak lagi karena itu gedung orang nanti kita diusir, mereka bisa memahami, sudah selesai urusannya,” tutupnya.
Infoasatu.com,Makassar--Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail dan Ilham Ari…
Infoasatu.com,Makassar--Calon Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 1, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto kembali diterpa isu tak…
Infoasatu.com,Makassar--Moh Ramdhan Pomanto kembali aktif menjadi Wali Kota Makassar pascacuti dua bulan mengikuti kampanya Pemilihan…
Infoasatu.com,Makassar--Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail dan Ilham Ari Fauzi…
Infoasatu.com,Makassar--Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail dan Ilham Ari…
Infoasatu.com,Makassar--Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor tiga, Indira Yusuf Ismail dan…
Leave a Comment