NEWS

Pasar Gembrong Jaktim Terbakar, 1000 Jiwa Terdampak

Infoasatu.com, Jakarta – Kebarakan yang melanda Pasar Gembrong, Jakarta Timur (Jaktim) pada Minggu (24/4). Pemadam Kebakaran mencatat jumlah korban terdampak, yakni 450 keluarga atau sekitar 1.000 jiwa.

“450 KK, 1.000 jiwa (5 RT) terdampak,” kata Kasiops Damkar Jakarta Timur Gatot Sulaiman, Senin (25/4/2022).

Kebakaran hebat itu menghanguskan 400 bangunan rumah dan pertokoan di 5 RT di RW 01. Kerugian ditaksir mencapai Rp 1,5 miliar.

Dugaan sementara, kebakaran Pasar Gembrong disebabkan oleh korsleting listrik yang berasal dari rumah warga.

Salah satu pedagang mainan yang punya kios di Pasar Gembrong, Misra (40), kini hanya bisa gigit jari. Sejumlah uang yang ditabung untuk mudik lebaran tahun ini ludes dilalap api.

“Saya sudah nabung padahal. Buat mudik ke Cirebon. Sudah 2 tahun nggak bisa mudik, giliran sudah dibolehkan mudik, kena musibah kebakaran,” kata Misra.

Padahal menurut Misra Hari Raya Idul Fitri adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh pedagang mainan di Pasar Gembrong. Sebab saat itu anak-anak baru saja menerima tunjangan hari raya (THR).

“Saya sedihnya di situ. Lebaran itu kan musim rame-ramenya. Tapi justru kena musibah. Enggak ada yang mau musibah ini. Rumah saya habis. Sekarang saya cuma sama anak saya. Biasanya kios itu ramai pembelinya kalau lebaran,” cerita Misra.

Korban kebakaran Pasar Gembrong lainnya bernama, Lina (37) juga menuturkan hal serupa. Ibu dua anak itu kini terpaksa harus bertahan di tenda pengungsian.

Padahal, Lina dan keluarga sudah berencana mudik ke kampung halamannya di Indramayu, Jawa Barat. Rencana itu pupus sudah. Tidak ada barang milik Lina yang tersisa akibat kebakaran itu.

“Mudik rencananya. Tapi bagaimana? Sekarang saya sama keluarga di sini. Semuanya yang saya punya tinggal ini. Barang-barang dan semua perabotan, uang udah habis,” ucap Lina.

Baca Juga :  Update Corona di Indonesia: 155.412 Positif, 6.759 Meninggal, 111.060 Sembuh

Lina berharap kondisi berat ini tidak berlarut-larut. Dia juga berharap pemerintah bisa memberi bantuan modal dan relokasi tempat tinggal.

“Semoga pemerintah bisa kasih bantuan modal sama dapat tempat tinggal aja. Kan kita nggak bisa terus di sini juga. Anak-anak buat sekolah dan keperluan lainnya masih ada,” tutur Lina.

Facebook Comments