Infoasatu.com,Makassar–Program Revitalising Informal Settlements and Their Environments (RISE) atau revitalisasi pemukiman kumuh dan lingkungannya kerjasama Australia-Indonesia mulai dijalankan di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dan Pemerintah Australia melakukan peletakan batu pertama intervensi infrastruktur hijau program Rise di Salodong, Kelurahan Untia, Kecamatan Untia, Kamis (1/9/2022).
Proyek ini melibatkan beberapa instansi, Monash University Australia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Universitas Hasanuddin (Unhas).
Program ini menyasar pembangunan infrastruktur berkelanjutan untuk kelompok paling rentan dalam uji coba penelitian global.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto menyampaikan, Australia dan Indonesia bermitra dalam pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan layanan air, sanitasi, dan ketahanan iklim.
Hal ini menandakan pendekatan baru bagi satu miliar orang yang tinggal di permukiman informal.
“Ini bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap layanan air bersih dan sanitasi serta ketahanan iklim bagi penduduk yang tinggal di permukiman informal Makassar,” ucap Danny Pomanto.
Lebih dari 300 rumah tangga di berbagai komunitas permukiman informal di Makassar akan menerima perbaikan yang berkelanjutan dan peka-air.
Termasuk sistem pengolahan air limbah alami, pemanenan air hujan, toilet, serta jalanan dan akses yang lebih baik.
“Perbaikan ini, dirancang bersama masyarakat, dan akan memberikan sarana sanitasi, air bersih, dan ketahanan iklim bagi ratusan rumah tangga di daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur konvensional perkotaan,” jelas Danny Pomanto.
Danny berharap, uji coba RISE dapat membantu mempengaruhi dan menarik investasi di masa depan ke dalam jenis solusi yang transformatif.
Deputy Director RISE yang memimpin pembangunan infrastruktur, Profesor Diego Ramirez-Lovering dari Monash University, mengatakan, RISE sedang melakukan penelitian yang intens tentang dampak pendekatan peka-air dalam konteks negara yang sedang berkembang.
‘’Bermitra dengan pemukiman informal dalam penelitian RISE, kami memiliki kesempatan untuk berpikir ‘out of the box’ dan menjadi inovatif,” jelasnya.
Pendekatan peka-air menjawab kebutuhan pelayanan dengan mengolah alam untuk meningkatkan daya huni perkotaan, akses pelayanan, memulihkan lingkungan alami dan meningkatkan keanekaragaman hayati.
Infoasatu.com,Makassar--Calon Wali Kota (Cawalkot) Makassar, Indira Yusuf Ismail, mengajak warga Kota Makassar untuk menjadi pemilih…
Infoasatu.com,Makassar--Calon Wali Kota Makassar nomor urut 3, Indira Yusuf Ismail, bersama Komunitas #maRIKi Maju Bersama,…
Infoasatu.com,Makassar--Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis menghadiri Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun…
Infoasatu.com,Makassar--Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, meninjau langsung pelaksanaan program Sabtu Bersih…
Infoasatu.com,Makassar--Calon Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, melakukan silaturahmi dengan pengurus Cabang Muhammadiyah Kota Makassar,…
Infoasatu.com,Makassar--Paslon nomor urut tiga (3) walikota Makassar, Indira-Ilham ( INIMI) dan Paslon Gubernur urut satu…
Leave a Comment