Infoasatu.com, Makassar – Pemerintah Kota Makassar, di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, kembali membuktikan komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Dalam upaya menekan laju inflasi menjelang Idul Fitri, Pemkot Makassar bersama Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan menggelar pasar murah yang menyasar masyarakat di tujuh kecamatan.
Rangkaian kegiatan ini diawali dengan pelepasan armada pengendali inflasi pada Kamis (20/03/2025), di halaman Balai Kota Makassar. Acara yang berlangsung meriah ini turut dihadiri Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Makassar.
Dalam keterangannya, Wali Kota Munafri Arifuddin menegaskan bahwa pasar murah ini merupakan langkah nyata untuk membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok.
“Kami ingin memastikan masyarakat tetap dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap mereka yang terdampak lonjakan harga, khususnya menjelang hari raya,” ujarnya.
Pasar murah ini menawarkan paket sembako premium dengan harga terjangkau. Dengan subsidi yang diberikan oleh Pemkot Makassar dan Bank Indonesia, masyarakat hanya perlu membayar Rp50.000 menggunakan metode pembayaran digital QRIS—langkah yang juga mendukung program digitalisasi keuangan nasional.
Menurut Rizki Ernadi Wimanda, Kepala Perwakilan BI Sulsel, kegiatan ini tidak hanya membantu masyarakat, tetapi juga menekan laju inflasi. “Dengan mengurangi lonjakan permintaan di pasar tradisional, harga komoditas utama dapat lebih terkendali,” jelasnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat dan menciptakan momentum yang positif dalam menyambut Idul Fitri. Selain itu, Munafri menyatakan bahwa inisiatif serupa akan diperluas ke seluruh kecamatan di tahap berikutnya.
“Kami akan terus memantau dan mengevaluasi program ini agar manfaatnya dirasakan lebih luas oleh masyarakat,”pungkasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian yang tinggi, langkah Pemkot Makassar ini layak diapresiasi sebagai upaya inovatif dalam menghadapi tantangan ekonomi lokal. (**)