Penasaran Gagasannya, Media Asing Buru Danny Usai Bicara di Safe City Summit Singapura
Infoasatu.com, Singapura – Mantan wali kota Makassar Danny Pomanto berhasil memukau audiens, khususnya dari media-media asing usai menjadi narasumber Safe Cities Summit, the Economist Events di Hotel Rafflesia, Kamis (29/8).
Danny yang mendapat segmen khusus berbicara dipandu Simon Baptist
Chief economist,The Economist Intelligence Unit langsung diburu media untuk menggali lebih dalam konsep yang berhasil digagasnya sewaktu memimpin Makassar.
Salah satunya datang dari Kyoto News. Kyoto News adalah agen berita kooperatif nonprofit yang berbasis di Minato, Tokyo. Kantor berita ini didirikan pada November 1945 dan mendistribusikan beritanya ke seluruh surat kabar, dan jaringan radio dan televisi di Jepang.
Situs berita online mereka menggunakan bahasa Jepang, bahasa Mandarin (Sederhana dan Tradisional), bahasa Korea, dan bahasa Inggris.
“Benar, Kyodo News sudah menemui saya dan melakukan wawancara khusus. Mereka rupanya penasaran dan kaget. Kok bisa, sistem keamanan kota dengan CCTV terintegrasi ke war room (command centre) sudah kita jalankan,” cerita Danny.
Yang paling membuat mereka terperangah adalah konsep pemberian 6000 HP android ke RT/ RW. Rupanya HP ini diberikan untuk memotret kondisi wilayah RT dan RW yang dikirim melalui aplikasi android ke Command Centre.
“Strategi ini kita terapkan sebagai pengganti CCTV sementara. Meski kita sudah memiliki 300 dari rencana 3000 CCTV. Bayangkan 6000 RT/ RW mengambil video atau foto kejadian di wilayahnya di kota Makassar dan langsung ke Command Centre kita. Ini yang mereka kejar, darimana ide atau gagasan itu, saya bilang, tidak ada yang kami lihat, ini murni gagasan kami,” terang Danny.
Selain Kyoto News, media lainnya yang sudah meminta untuk diaturkan waktu melakukan wawancara khusus ke Danny adalah GovInsider, media asal Singapura. Media ini akan menemui Danny esok, Jumat, (30/8)
Sebelumnya Danny menjadi narasumber Safe Cities Summit di Singapura. Danny duduk satu forum dengan pembicara lainnya yakni Mantan deputy prime minister, Korea Selatan, Yoo Il-ho, Executive director, Centre for Liveable Cities, Ministry of National Development, Singapore, Khoo Teng Chye, Co-founder and chief executive, ADDO AI Ayesha Khanna, dan Secretary general, United Cities and Local Governments Asia Pacific, Bernadia Irawati Tjandradewi. (*)