Kriminal

Penipuan Investasi Bodong di Parepare, Polisi Imbau Korban Lainnya Segera Melapor

Infoasatu.com, Parepare – Puluhan warga Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi korban investasi bodong hingga tertipu ratusan juta rupiah. Kapolres Parepare AKBP Budi Susanto mengimbau agar warga yang jadi korban untuk melapor.

“Agar jika ada yang menjadi korban dari investasi bodong segera melaporkan ke kepolisian secepatnya agar diketahui berapa kerugian dan korban yang sebenarnya serta bisa untuk menangkap dan mengungkap kasus ini secara cepat,” kata Budi, Kamis (20/2/2020).

Hingga saat ini sudah ada tiga korban yang melaporkan kasus penipuan investasi bodong itu.
Hingga saat ini baru tiga korban yang melaporkan kasus penipuan investasi bodong itu. Budi berharap korban lain segera melapor dan kooperatif dalam memberikan keterangan.

“Sementara masih ditangani oleh unit Tipidter, saat ini baru 3 orang yang melaporkan. Jika masih ada informasi dan keterangan sekecil apapun agar disampaikan kepada pihak penyidik. Karena berguna dalam proses penyidikan kedepannya,” terangnya.

Sebelumnya, puluhan warga Kota Parepare kehilangan uang hingga ratusan juta rupiah setelah menginvestasikan uangnya kepada seseorang berinisial HA, yang mengaku sebagai pimpinan perusahaan PT Golden Jaya, yang berlokasi di Berau, Kalimantan Timur. H Bahar, salah satu korban, mengaku awalnya dia tergiur oleh tawaran investasi pelaku dengan modus ekspedisi barang tambang batu bara dari Kalimantan ke Surabaya.

“Untuk satu Kontainer kita dibebankan uang sebesar Rp 9 juta dengan keuntungan Rp 800 ribu, awalnya lancar devidentnya masuk ke rekening, sehingga saya setor uang terus ke HA hingga mencapai Rp 605 juta. Namun pas Agustus 2019 kemarin sudah mulai ngadat, awalnya dijanji hingga Desembere 2019 lalu, pelaku menghilang dan sudah tidak bisa dihubungi,” jelas H Bahar, Rabu (19/2).

Baca Juga :  Klinik Aborsi Ilegal di Senen Jakpus, Tiga Tersangka Raup Keuntungan Rp 5,5 Miliar

Saefuddin, korban lainnya mengaku juga mempercayai tawaran investasi tersebut karena menawarkan keuntungan yang masuk diakal. Ditambah dengan penampilan pelaku yang selalau datang di Warkop miliknya dengan penampilan perlente dan memakai mobil mewah. Saefuddin menambahkan, hingga saat ini sudah ada kurang lebih 30 orang yang mengaku menjadi korban dengan kerugian bervariasi.

“Ada yang bahkan sampai ratusan juta, namun beberapa korban malu melapor,” ungkap Saefuddin.

Facebook Comments