Categories: POLITIK

Polemik Rel Kereta Api Makassar, Wahab Tahir: Jangan Sampai Dampaknya Jauh Lebih Mahal

Infoasatu.com, Makassar – Sekretaris Komisi A DPRD Maksssar Abdul Wahab Tahir (AWT) melakukan edukasi warga terkait rencana pembangunan rel Kereta Api Makassar-Pare pare, yang akhir akhir ini berpolemik antara Pemerintah Provinsi Sulsel, Balai Besar Pembangunan Jalan Provinsi, dan Pemerintah Kota Makassar.

Di depan ratusan warga, Wahab mengatakan, terkait polemik pembangunan rel Kereta Api di Makassar dibangun di bawah maupun di atas (elevated), itu bisa didiskusikan dengan baik bersama Pemerintah Kota yang punya otorita wilayah.

“Mari kita diskusikan bersama, antara Pemerintah Provinsi, Balai Besar Pembangunan Jalan Provinsi dan Pemerintah Kota bersama DPRD sebagai perwakilan rakyat. Elevated (jalur atas) memang mahal tapi kita juga harus ingat dampaknya, jangan sampai dampak yang ditimbulkan seperti kemacetan dan banjir bandang jauh lebih mahal,” kata Wahab ex aktivis reformasi 98 ini di depan ratusan warga di Kelurahan Totaka, Kecamatan Ujung Tanah, Senin (8/8/2022).

“Saya sebagai pejuang reformasi yang ikut memperjuangkan lahirnya Undang undang Otonomi Daerah patut mengingatkan jika UU Otonomi itu memberikan otonomi kepada pemerintah kabupaten dan kota, bukan di provinsi. Pemerintah Provinsi itu hanya perpanjangan tangan pemerintah pusat yang memiliki jalur koordinasi,” imbuhnya mengedukasi warga.

Ketua Fraksi Golkar DPRD Makassar ini menambahkan, jika Pemerintah Provinsi Sulsel “ngotot” maka UU Otonomi Daerah seakan diabaikan. “Siapa pun Wali Kota nya saya aka bela jika mengabaikan UU Otonomi Daerah,” kata AWT akronim namanya.

Karena itu, lanjutnya, program nasional ini butuh “siapakatau” duduk bersama untuk didiskusikan demi kepentingan rakyat.

“Saya sebagai mantan Ketua Tim Kampanye Pilpres Jokowi-Maruf kembali mengingatkan, jika program melahirkan dampak negatif kepada masyarakat Makassar, seperti macet dan banjir maka yang menuai kecaman itu Pemerintah Pusat, bukan provinsi,” imbuhnya.

Dihadiri unsur tiga pilar, Lurah, Babinsa dan Binmas, di depan masyarakat AWT memberi contoh pentingnya duduk bersama stakeholder, seperti pembangunan proyek nasional new port bisa selesai tanpa masalah, karena adanya saling menghargai dan melibatkan Pemerintah Kota Makassar dalam rencana pembangunannya. (*)

Facebook Comments
admin

Leave a Comment

Recent Posts

Kadispar Makassar diganjar Penghargaan Satyalancana Karya Satya oleh Presiden RI

Infoasatu.com,Makassar--Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Muhammad Roem, menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik…

1 hari ago

Banjir Surut, Lurah Katimbang Pastikan Warga Beraktivitas Normal Kembali

Infoasatu.com,Makassar--Pasca banjir yang melanda Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanayya, Lurah Katimbang, Alfian Mudhary, turun langsung memantau…

2 hari ago

(Mensos), Saifullah Yusuf Mengunjungi Lokasi Banjir di Kota Makassar

Infoasatu.com,Makassar--Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf mengunjungi lokasi banjir di Kota Makassar, Rabu (25/12/2024). Ada dua…

3 hari ago

Menag: Tebar Cinta Kasih, Kuatkan Bangunan Kemanusiaan

Infoasatu.com,Makassar--Menteri Agama Nasaruddin Umar mengucapkan Selamat Merayakan Natal 2024 kepada umat Kristiani. Menag juga menyampaikan…

4 hari ago

TP PKK Bantaeng Memilih Kota Makassar Sebagai Tujuan Studi Tiru

Infoasatu.com,Makassar--Rombongan TP PKK Kabupaten Bantaeng yang dipimpin oleh Pj Ketua TP PKK Kabupaten Bantaeng, Andi…

5 hari ago

Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto Terima Tanda Kehormatan Karya Bakti Putera Indonesia

Infoasatu.com,Makassar--Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, menerima Tanda Kehormatan Karya Bakti Putera Indonesia, dari Pengurus…

6 hari ago