Infoasatu.com, Makassar – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kota Makassar, di tahun 2018 ini menargetkan meraih Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dan Kota Layak Anak (KLA) tingkat mentor/utama.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kadis DP3A Makassar, Tenri A. Palallo, saat melaksanakan rapat koordinasi penguatan kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) kota Makassar bersama Pokja SKPD terkiat, di ruang rapat Sipakalebbi Kantor Balaikota Makassar, Jumat (9/3/2018).
“Kota Makassar tahun lalu telah mencapai level Madya untuk APE dan kota layak anak, olehnya tahun ini kita menargetkan untuk mencapai tingkat utama. Budaya kerja pemerintah kota Makassar terbiasa menargetkan tinggi untuk mencapai hasil yang maksimal, Saya kira dengan semangat ini kita optimis Insya Allah target itu akan tercapai.” kata Tenri.
Tenri mengakui, untuk mencapai kategori utama tidaklah mudah karena harus memenuhi 7 komponen kunci APE dan 31 kriteria KLA, sementara agar mencapai hal tersebut Pemkot Makassar harus merealisasikan empat rencana pembangunan teknis, yakni Pembuatan Taman bermain di Pantai Losari, Pembentukan Asosiasi Pengusahan Sahabat Anak Indonesia Daerah (APSAI), MOU dengan Perguruan Tinggi dan Pembentukan Asosiasi Jurnalis ramah perempuan dan anak.
“Untuk pembuatan ruang bermain anak di Pantai Losari kita akan usahakan walau masih terkendala di anggaran, kita berharap bisa menyamai kota Bali yang menyediakan ruang bermain anak dan itu gratis.” sambung Tenri.
Sedangkan untuk mencapai APE kategori Utama, DP3A harus mengembangkan data monitoring Gender Budget Statemen (GBS), yaitu suatu pisau analisis untuk memastikan kegiatan terhadap isu gender dan alokasi anggaran yang direncanakan DPA/SKPD untuk menangani permasalahan kesenjangan gender, mengupayakan kepentingan terbaik bagi perempuan, anak-anak, laki-laki dan kelompok rentan.
“Dengan GBS kita memastikan semua program yang berjalan tepat sasaran. Karena perencanaan, monitoring akses dan asas manfaatnya bisa dikontrol melalui alat tersebut. Tahun ini, ditargetkan dua GBS per SKPD, sehingga Pemkot Makassar harus bekerja lebih keras lagi untuk merealisasikan program yang telah dicanangkan,” Pungkas mantan Kabag Humas Pemkot Makassar ini.
Sebelumnya, Plt Walikota Makassar, Syamsu Rizal mengungkapkan, pembangunan ramah perempuan dan anak sudah on the track terbukti tahun lalu DP3A mencapai level madya untuk Anugerah Parahita Ekapraya dan KLA, namun tahun ini diupayakan lebih baik lagi.
Indeks pembangunan manusia di kota Makassar mencapai angka 80 persen, tetapi ada program program teknis yang mesti dioptimalkan terutama koordinasi dengan SKPD yang lain, supaya ini benar benar menjadi program inhern dalam konteks pemkot Makassar. (*)
Infoasatu.com,Makassar--Ketua Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, menutup kegiatan Penataran Wasit…
Infoasatu.com,Makassar- Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Barombong tetap memberikan pelayanan kesehatan dasar selama libur Natal…
Infoasatu.com,Makassar--Usai melakukan rapat kordinasi langsung bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK),…
Infoasatu.com,Makassar--Sebelumnya Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto mengimbau seluruh…
Infoasatu.com,Makassar--Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Makassar…
Infoasatu.com,Makassar--Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar secara resmi telah menetapkan Daftar Informasi yang Dikecualikan (DIK) setelah menyelesaikan…
Leave a Comment