Peristiwa

Rekapitulasi Suara di Sampang Ricuh, Barung: Saksi Sudah Meminta Maaf

Infoasatu.com, Makassar – Saat proses rekapitulasi suara di Sampang, Madura, pada Kamis (2/5), terjadi kericuhan. Diketahui melalui sebuah video yang viral di media sosial.

Anggota KPU Sampang, Adi Imansyah mengatakan, awalnya salah satu saksi paslon 02 mengaku keberatan atas hasil perolehan suara di salah satu TPS.

“Pertama mereka menyampaikan keberatan tentang hasil di salah satu desa. Kemudian kami menyampaikan prosedur penanganan penyelesaian keberatan itu dengan cara mencocokkan datanya,” jelasnya, Sabtu (04/05/19).

Pada saat rekapitulasi di tingkat TPS hingga kecamatan, tak ada keberatan dari saksi paslon terhadap DA 1 Plano itu.

Kemudian, KPU memberikan kesempatan untuk membukakan kotak suara di TPS dan memperlihatkan DA 1 Plano. Namun, saksi dari 02 itu tetap saja keberatan.

“Kemudian kami juga memberikan kesempatan untuk membuka kotak untuk mengambil model DA 1 Plano, itu sertifikat yang ditulis pada saat rekap di kecamatan. Ketika kita memperhatikan itu mereka juga keberatan,” kata Adi.

Saksi paslon 02 kemudian mendatangi saksi paslon 01, perselisihan pun terjadi. Rekapitulasi suara dilanjutkan setelah keributan berhasil dilerai. Polisi mengamankan dua orang saksi terkait insiden tersebut.

“Kami menjelaskan bahwa tidak benar yang tersebar di media sosial, yang benar itu memang ada riak dalam kegiatan itu. Memang dalam kegiatan itu ada dinamika dan riak yang terjadi di dalam itu gelombang dengan hal yang berkaitan dengan penghitungan terjadi di KPUD Sampang,” jelas Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, Sabtu (04/05/19).

Ia mengatakan, pihaknya bergerak cepat untuk menangani kericuhan. Barung juga mengungkapkan, saksi dari salah satu paslon yang terlibat keributan, sudah menyampaikan permohonan maaf kepada polisi.

“Endingnya sudah diselesaikan. Saksi dari paslon sudah datang meminta maaf ke Polres Sampang karena keributan yang dibuatnya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Fenomena Tanah Bergerak Terjadi di Lebak, Warga Terpaksa Mengungsi
Facebook Comments