Respon Ayah Soal Penyerangan Anaknya di Mabes Polri: Innalillahi, Tetangga Sebut Zakiah Anak yang Dibanggakan

Infoasatu.com, Jakarta – Ayah Zakiah Aini, M Ali, masih irit bicara saat ditanya soal penyerangan yang dilakukan anaknya di Mabes Polri. Ali mulanya enggan keluar dari dalam rumahnya yang berada di Ciracas, Jakarta Timur.

Ali baru keluar dari rumah saat ada kerabatnya, Rabani, datang. Ali dan Rabani sempat berbincang di depan rumah menggunakan bahasa daerah. Setelah itu, Ali mengajak Rabani ke dalam rumah.

“Ke dalam, ke dalam,” ujar Ali di kediamannya, Kamis (1/4/2021).

Awak media pun berusaha mewawancarai Ali. Namun Ali hanya menjawab “innalillahi wainnailaihi raji’un” sambil masuk ke rumah.

Sementara itu, tetangga Zakiah, El, menceritakan sosok Zakiah Aini sebagai pribadi yang jarang keluar rumah. El, yang mengaku sebagai teman akrab ibu Zakiah, juga menyebut almarhumah dibanggakan keluarganya lantaran rajin beribadah.

“Jujur, memang anaknya jarang keluar, itu saja intinya yang saya tahu. Jarang keluar anaknya memang. Kalau kata ibunya sih gitu ya. Rajin ngaji, salat, bahkan puasa sunah apa pun sudah dia jalani,” ujar El.

Menurut EL, Zakiah merupakan anak yang dibanggakan orang tuanya. Sebab, Zakiah rajin beribadah.

“Kebanggaan orang tua, rajin, salatnya paling rajin, puasa sunah apa pun dijalani. Intinya, gimana si orang tua namanya anak seperti itu, kan bangga, ya,” ucapnya.

Di kesempatan lain, Kasdi, Ketua RT 03 RW 10, Ciracas, Jaktim, mengatakan Zakiah Aini juga dikenal sebagai anak yang pendiam. Menurut Kasdi, Zakiah menjadi pribadi yang pendiam sejak SMP.

Berbeda dengan Zakiah, anggota keluarganya yang lain disebut justru aktif di lingkungan warga. Kasdi berujar ibu Zakiah aktif dalam kegiatan PKK dan posyandu RT setempat.

“Ayah-ibunya aktif. Anaknya doang yang diemdi kamar saja. Kalau keluar itu paling sampai teras, berapa menit, balik lagi ke kamar. Ibunya aktif PKK, posyandu, sama istri saya bareng, aktif. Bapaknya sering ke musala, ngobrol sama warga, bergaul,” tutur Kasdi.