Sedot Tinja Potensi Raup Rp26 Miliar Setahun , PDAM Makassar Garap Sumber Pendapatan Baru
Infoasatu.com,Makassar- Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar akan menggarap sumber pendapatan baru dari pengelolaan air limbah
Potensi pendapatan air limbah rupanya tak main-main, dalam setahun bisa mendapatkan sebesar Rp26 miliar.
Direktur Air Limbah PDAM Kota Makassar, Aiman Adnan memaparkan, PDAM akan mengelola air limbah sesuai peraturan daerah (perda) nomor 7 tahun 2019 tentang PDAM Kota Makassar.
PDAM juga sudah diberikan wewenang untuk mengelola IPAL Losari yang sekarang ini masih berproses pembangunannya.
Cakupan layanan IPAL Losari sendiri ada di empat kecamatan, yakni kecamatan Mamajang, Ujung Pandang, Mariso, dan Tamalate.
Kapasitas IPAL tersebut mencapai 16 ribu kubik per hari dengan total sambungan 14 ribu. 8.400 diantaranya domestik dan 5.600 komersil.
Tahun ini, PDAM menarget 1000 sambungan bisa terpasang hingga akhir 2022.
“Untuk IPAL Losari kita target bisa dapat Rp500 juta per tahun, memang masih dapat subsidi. Begitu MoU nya ketika mau dibangun, pemerintah harus subsidi dulu,” ucap Aiman Adnan saat ditemui di ruang kerjanya, Jl Ratulangi, Senin (27/2/2023)
Menariknya, selain empat kecamatan di atas, PDAM juga akan melakukan ekspansi usaha untuk Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2) di Kota Makassar.
Potensi pendapatan dari penyedotan tinja bisa capai Rp26 miliar per tahun.
Aiman mengaku, sudah mengkalkulasi potensinya, bahkan telah dipaparkan saat rapat koordinasi (rakor) pendapatan di Bali beberapa waktu lalu.
Penanganan tinja tersebut akan disedot tiap dua tahun sekali, estimasi pembayaran untuk satu kali penyedotan sebesar Rp325 ribu.
Namun masyarakat atau pelanggan akan diberi kemudahan, mereka bisa menyicil pembayarannya tiap bulan, kira-kira Rp13.500 per bulan yang akan dibayarkan.
“Nanti tagihannya kita satukan direkening yang sama, air bersih dan air tinja. Kita bisa dapat pendapatan Rp26 miliar dari air limbah,” sebutnya