KriminalNEWS

Si Predator Fetish Pocong di-DO dari Unair, Polisi Layangkan Surat Panggilan

Infoasatu.com, Surabaya – Gilang mahasiswa predator fetish pocong akhirnya dikeluarkan dari Universitas Airlangga (Unair). Gilang resmi di drop out (DO) dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Saat ini Gilang yang merupakan mahasiswa angkatan 2015 ini sedang menempuh semester 10.

“Akhirnya Pak Rektor (M. Nasih) memutuskan yang bersangkutan dikeluarkan atau di DO hari ini,” kata Ketua PIH Unair Suko Widodo, Rabu (5/7/2020).

“Dekanat dan masukan dari tim help center dipertimbangkan komisi etik agar dilakukan pemecatan dan rektor menyetujui pemecatan itu. Sudah ditandatangani Pak Rektor,” lanjut Suko.

Suko menyampaikan keputusan itu disampaikan berdasarkan laporan. Rektor mempertimbangkan setelah mendengar klarifikasi dengan keluarga.

“Pertama, setelah melakukan pelacakan dan kedua mengumpulkan informasi dari tim help center, pertemuan dari dekanat FIB dengan keluarga yang bersangkutan melalui daring karena keluarganya berada di Banjarmasin,” jelas Suko.

Pihak keluarga pelaku juga sudah menyatakan maafnya. Keluarga Gilang juga menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Unair sebagai mahasiswa.

Di sisi lain, penyelidikan oleh polisi terhadap kasus Gilang juga sedang berjalan. Sebanyak enam orang telah dimintai keterangan. Enam orang itu adalah 3 mahasiswa yang mengaku menjadi korban Gilang. Dan tiga lainnya masing-masing dari Unair, ahli bahasa, dan ahli ITE.

“Perkembangannya enam orang sudah kami periksa. Tiga di antaranya (mahasiswa) yang mengaku menjadi korban. Sedangkan tiga lainnya dari pihak Unair, ahli ITE dan ahli bahasa,” ujar Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Arief Rizky Wicaksana.

Gilang sendiri saat ini belum diketahui keberadaannya. Namun polisi tetap berupaya menghadirkan Gilang. Surat panggilan pun telah dilayangkan.

“Masih kita coba hubungi yang bersangkutan dan kita sudah mengirim surat panggilan sebagai saksi,” kata Arief.

Baca Juga :  Sumur Bor yang Dibuat Warga di Kecamatan Ruberu Keluarkan Gas, Menyala Saat Disulut

Arif mengatakan surat panggilan itu dilayangkan ke dua alamat. Pertama adalah alamat tempat Gilang kos. Dan kedua dilayangkan ke rumah orang tua Gilang.

“Kita coba kirim sesuai alamat dia. Kalau sesuai domisili kan di Kalimantan, kalau kosnya di sini di Surabaya. Makanya kirim di dua alamat tersebut,” tandas Arif.

Facebook Comments