Pemerintahan

Siap Jadi Pj Wali Kota, Berikut Gagasan Sulkaf Latief Bagi Kota Makassar

Infoasatu.com, Makassar – Seleksi Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar saat ini telah memasuki tahap tiga besar untuk selanjutnya akan ditententukan siapa penjabat Pemprov yang akan menduduki amanah memimpin kota Makassar selama 20 bulan.

Ketiga nama tersebut, yakni Plt Kepala Bapenda Sulsel, Denny Irawan Saardi, Kepala Balitbanda Sulsel, Iqbal Suhaeb dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Sulkaf S Latief.

Mereka menyampaikan gagasan dan solusi terhadap berbagai persoalan di Kota Makassar. Dihadapan Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah dan Wagub, Andi Sudirman Sulaiman memberikan paparan masing-masing selama 10 menit disertai tanggapan. Pemaparan dilaksanakan di Baruga Lounge, Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (18/4).

Sulkaf Latief menyampaikan, bahwa Penjabat Wali Kota Makassar menjabat selama 20 bulan, harus berpikir dan bekerja keras.

“Banyak yang ingin kita lakukan, banyak yang ingin kita pikirkan terhadap kota ini. Kalau saya dipercaya selama 20 bulan, maka itulah perlu straining (berusaha keras) selama 20 bulan menjabat, yang dipercaya Pemprov maka dia harus bisa menerjemahkan apa-apa yang diperlukan,” kata Sulkaf membuka pidatonya dengan semangat.

Sulkaf menyebutkan semua persoalan di Kota Makassar tidak bisa diselesaikan dalam waktu 20 bulan. Perlu dukungan masyarakat untuk mewujudkan hal tersebut. Selain itu, langkah yang akan dilakukannya adalah harus bisa menggerakan aparatur sipil negara (ASN) di Kota Makassar, bisa menerima kehadiran seorang Pj, sehingga bisa bekerja sama dan bersinergi.

“Bagaimana mereka bisa menerima saya. Seperti apa yang dikatakan oleh Pak Gubernur fokus-fokus biar kecil, tetapi nyata. Itu yang akan saya lalukan,” sebutnya.

Lanjutnya, dia memetakan keunggulan kota Makassar, diantaranya sebagai pintu gerbang KTI dalam perdagangan internasional, industri berbasis logistik, ekonomi berbasis maritim dan pariwisata.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Makassar Pastikan Kelayakan Losari

“Ekonomi Sulsel berbasis maritim dan pariwisata. Kalau itu kita pegang, maka saya akan melihat strategi titik tekannya pada pembangunannya pada manusia dan masyarakatnya,” ujarnya.

Selain itu, titik tekannya pada pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan, keseimbangan dan pemerataan serta inklusif berbasis iptek dan keuggulan sumber daya manusia. Untuk itu perlu didukung hadirnya aparatur yang memiliki integritas, tanggung jawab, amanah dan memiliki kepuasan terhadap organisasinya. ASN juga harus cepat, mudah melayani, ramah dan inovatif serta memberikan pelayanan prima.

“Kuncinya hadirnya pemerintahan, selalu hadir melayani masyarakatnya, jadi jiwa pelayan ini harus ada dan pemerintahan tidak melayani dirinya sendiri,” sebutnya.

Dia mengidentifikasi persoalan yang harus diselesaikan, terutama masalah kebersihan, drainase dan kemacetan. Untuk itu seorang Penjabat Wali Kota harus mampu membuat sistemnya, penyadaran masyarakat dan mampu mengerakkan.

Sulkaf kemudian memaparkan empat tugas utama yang akan dilakukannya. Pertama, menjaga keberlangsungan pemerintahan yang kondusif, berkelanjutan dan berkemajuan.

“Kita harus bisa menjaga keberlangsungan pemerintahan secara kondusif, selalu kita bilang Makassar pada kurva dan posisi yang baik. Maka, kita harus berkelanjutan dan kemajuan. Artinya, aga to na guna-guna mu engka kuro na degaga mua, dikirim ko Pemprov (apalah gunanya anda sebagai seorang Penjabat jika tidak ada hasilnya, anda telah diutus Pemprov). Harus punya langkah ke depan,” ucapnya.

Kedua, meningatkan kualitas pelayanan terutama pada kebersihan linkungan, drainase perkotaan serta pencegahan dan penanggulangan banjir. Ketiga, memaksimalkan pengelolaan perparkiran, pedestarian dan kelancaran transportasi. Dan terakhir meningkatkan pelayanan ketersediaan air bersih, ketersediaan ruang terbuka hijau, pelayanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas.(*)

Facebook Comments