Sisir Kabupaten Majene-Mamuju, Relawan GUSDURIan Salurkan Bantuan Kemanusiaan
Infoasatu.com, Mamuju – Relawan GUSDURIan Peduli menyisir tenda-tenda pengungsi di Majene dan Mamuju. Penyisiran tersebut bertujuan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga yang terdampak bencana di tiga desa, yaitu Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Desa Labuang Rano dan Pasabbu, Kecamatan Tappalang Barat, Kabupaten Mamuju.
Bantuan berupa tikar, sarung, terpal, selimut, alat penerang, seperti kabel, fitting lampu, bohlam, saklar, dan alat pertukangan seperti gergaji palu, tang dan paku itu disalukan dengan menggunakan moda transfortasi roda dua dan empat. Lokasi pengungsian yang tidak memungkinkan dijangkau menggunakan mobil diganti dengan motor.
“Daerah-daerah yang rawan longsor dan tidak memungkinkan dilalui mobil, kita ganti dengan menggunakan motor,” jelas Rizal, koordinator lapangan GUSDURIan Peduli saat ditemui di lokasi bencana, Jumat, 1 Januari 2021 lalu.
Secara beriringan, relawan lokal menyusuri longsoran tanah, bebatuan, tanjakan dan lereng-lereng gunung yang terjal dan licin akibat gerimis hadir saat proses pendistribusian bantuan sedang berlangsung.
Penyaluran bantuan non pangan itu, berdasarkan hasil asesmen GUSDURian Peduli beserta jaringannya pasca gempa berskala 6,2 richter mengguncang wilayah Majene dan Mamuju pada Jumat 15 Januari 2021 lalu.
Berdasarkan hasil asesmen tersebut, tiga hari pasca gempa, kebutuhan korban di lokasi pengungsian sudah berubah, beralih dari bantuan nutrisi ke non nutrisi, sehingga pihak GUSDURian Peduli memutuskan untuk menyalurkan bantuan non pangan.
Zulkifli, Koordinator Posko bersama GUSDURian Peduli menyampaikan, bantuan tersebut didatangkan dari Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar dengan menggunakan dua mobil pickup. Sementara di lokasi bencana, penyaluran bantuan menggunakan tiga mobil jenis Suv dan dibantu lima orang relawan.
“Sejatinya, rencana pembelian barang ini dilakukan di Makassar, namun dibatalkan dengan beberapa pertimbangan, di antaranya barang yang dibutuhkan di lokasi bencana semuanya tersedia di Wonomulyo dengan harga yang tidak jauh beda di Makassar,” kata Zulkifli saat dihubungi, Senin, 1 Februari 2021.
Selain itu, lanjut Zulkifli, biaya transfortasi barang dari Makassar ke lokasi bencana juga cukup mahal, sekitar Rp. 4 jutaan, sementara akses dari Wonomulyo ke lokasi bencana terbilang dekat, sekitar 120 Km dengan jarak tempuh kurang lebih 3 jam menggunakan mobil.
Zulkifli menjelaskan, bantuan belanja barang tersebut adalah amanah dari Yayasan Sahabat Multi Bintang ke GUSDURian Peduli untuk selanjutnya disalurkan ke lakosi bencana. “Bantuan tersebut terselenggara atas kerjasama GUSDURIan Peduli dan Yayasan Sahabat Multi Bintang,” jelas mantan Koordinator GUSDURian Polman ini.
Dihubungi terpisah, Ketua Umum GUSDURian Peduli, A’ak Abdullah Al-Kudus menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua donatur, tak terkecuali kepada Yayasan Sahabat Multi Bintang yang telah menyalurkan donasinya melalui GUSDURian Peduli. A’ak berharap, bantuan tersebut membawa manfaat bagi warga yang terdampak bencana.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Gus A’ak ini menyampaikan, dalam memberikan bantuan kemanusiaan, GUSDURian Peduli tidak membeda-bedakan status manusia, baik agama, ras maupun sukunya. Semua yang lemah, wajib dibantu. Menurutnya, itu adalah ajaran yang diwariskan oleh almarhum Gus Dur.
“Pesan Gus Dur kepada kami “Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya, menghinakan manusia berarti menghinakan penciptanya,” jelas Gus A’ak.
Sementara itu, Direktur Corporate Affairs Multi Bintang Indonesia, Ika Noviera meyampaikan, di masa-masa sulit seperti ini, bantuan dan dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan, sekecil apapun itu. Olehnya itu, melalui Yayasan Sahabat Multi Bintang, pihaknya berkomitmen untuk turut serta meringankan beban korban gempa di Majene dan Mamuju.
“Ini komitmen kami untuk turut serta menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan, khususnya di Kabupaten Majene dan Mamuju,” kata Ika Noviera.
Ika menyadari, dampak besar yang ditimbulkan akibat bencana alam tersebut tidak memungkinkan semua masalah langsung teratasi. Namun demikian, Ika berharap, bantuan sosial yang disalurkan melalui GUSDURian Peduli itu, dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana alam di dua wilayah tersebut.