Infoasatu.com, Makassar – Sebagai salah satu lembaga survei independen, Celebes Research Center (CRC) pernah memprediksi di Pilwali Makassar Kolom Kosong menjadi pemenang.
Kotak kosong mendapatkan perolehan suara sebesar 53,7 persen dan Paslon Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Appi-Cicu mendapat 46,43 pada 2018 silam.
Benar saja, pada 27 Juni 2018 semua orang tersentak, pundi-pundi suara kotak kosong di Makassar mengalir deras.
Berdasarkan hasil rekapan dari KPU Kota Makassar per kecamatan, kotak kosong menang atas pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).
Dari rekapitulasi ini, pasangan Appi-Cicu total mendapatkan 264.071 suara dan kotak kosong 300.969 suara.
Survei terbaru yang dirilis oleh CRC pada periode September-Oktober, pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmwati Rusdi (ADAMA) menempati urutan pertama dan Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun NH di posisi paling bawah.
Diketahui, ADAMA presentase sebesar 40,4 persen, disusul Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) 23,5 persen, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (Dilan) 14,0 persen dan Imun hanya meraih 6,5 persen.
Namun belakangan banyak yang menilai bahkan meragukan survei yang dikeluarkan oleh CRC.
Manager Riset CRC Muhammad Nur Hidayat saat dihubungi menanggapi wajar wajar saja ketika banyak orang yang meragukan.
“Karena pasti hasil survei yang kita rilis disatu sisi mungkin menguntungkan satu untuk beberapa pihak, disisi lain secara psikologis mungkin merugikan,” kata Hidayat saat ditemui.
Sebagai lembaga survei, pihaknya tetap mengacu pada koridor yang telah ditetapkan dalam ramainya penelitian dan tidak mengubah apapun.
Metode yang digunakan pun dikatakan Hidayat sesuai dengan metodologi dalam politik, sehingga dirinya mengaku santai dalam menanggapi isu miring tersebut.
“Saya sudah yakin bahwa hasil rilis ini pasti akan dihubung-hubungkan dengan kejadian-kejadian lalu, misalnya kasus Takalar. Cuman kan kasus Takalar dia bisa konfrontasi juga maksudnya rilis kita yah memang benar hasilnya seperti itu. Cuman kan ada kejadian luar biasa di akhir, kalau saya buka-bukaan ada uang 15 Miliar di saat terakhir yang akhirnya akan berpengaruh pada hasil Pilkada,” ujarnya.
Kalau pun ada sedikit kesalahan dalam survei yang dikeluarkan, artinya kata dia, dikategorikan sebagai kejadian luar biasa dalam politik.
“Secara garis besar kita tetap berada dalam ranah penelitian politik, kita tidak melanggar kode etik apapun dalam wadah survei, tetap independen dan hasilnya kita ungkap adalah hasil yang sebenarnya tanpa mengubah apapun sedikitpun. Kita santai-santai saja menghadapi hal tersebut, tidak masalah. Tetap pada koridor dan pedoman, itu poin dan titik tekannya disitu,” pungkasnya.(**)
Infoasatu.com,Makassar--Calon Wali Kota (Cawalkot) Makassar, Indira Yusuf Ismail, mengajak warga Kota Makassar untuk menjadi pemilih…
Infoasatu.com,Makassar--Calon Wali Kota Makassar nomor urut 3, Indira Yusuf Ismail, bersama Komunitas #maRIKi Maju Bersama,…
Infoasatu.com,Makassar--Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis menghadiri Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun…
Infoasatu.com,Makassar--Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, meninjau langsung pelaksanaan program Sabtu Bersih…
Infoasatu.com,Makassar--Calon Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, melakukan silaturahmi dengan pengurus Cabang Muhammadiyah Kota Makassar,…
Infoasatu.com,Makassar--Paslon nomor urut tiga (3) walikota Makassar, Indira-Ilham ( INIMI) dan Paslon Gubernur urut satu…
Leave a Comment