Terjadi Lagi! Bocah Penjual Kerupuk di Malaysia Jadi Korban Bullying
Infoasatu.com, Jakarta – Kasus bullying kembali dialami oleh bocah penjual makanan. Kali ini bocah penjual kerupuk menjadi korban. Dagangannya pun dibuat hancur berantakan.
Kisah malang datang dari seorang bocah yang berusaha mencari nafkah dengan cara berjualan kerupuk. Bocah laki-laki penjual kerupuk tersebut berasal dari Sabah, Malaysia.
Saat berjualan kerupuk, bocah itu kerap kali menerima perlakuan tidak mengenakkan dari seorang pria yang tidak bertanggung jawab. Seperti yang diceritakan oleh Daylirn melalui unggahannya di Facebook (23/5).
Dalam unggahannya itu ia menceritakan bahwa saat itu ia dan suaminya tengah menuju pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa perlengkapan dapur. Tiba-tiba, mereka mendengar teriakan dan mencari tahu asal suara tersebut.
“Pas lagi belanja peralatan dapur, bocah ini berteriak. Rupanya ia dibully dengan orang lain. Kerupuk jualan dia bertaburan di lantai, dirusakkan oleh si pembully,” tulisnya.
Hingga akhirnya mereka menemukan sumber teriakan dan itu berasal dari seorang bocah lelaki yang duduk di tangga. Bocah tersebut tampak menangis dan mereka pun menanyakan apa yang terjadi.
Bocah penjual kerupuk itu mengatakan bahwa kerupuk dagangannya telah dihancurkan oleh seorang pria yang tak dikenal. Pria penindas tersebut diceritakan seusia dengan suami Daylirn. Sang suami berusaha mencari si penindas, tetapi pria tersebut sudah melarikan diri dengan cepat.
Bocah penjual kerupuk itu menceritakan bahwa dirinya setiap hari berjualan kerupuk mulai dari jam 8 pagi hingga jam 4 atau 5 sore. Sementara pria penindas itu selalu mengganggunya setiap hari.
Karena tak tega, pasangan suami istri tersebut memberikan uang Rp. 34.000 untuk menutupi kerugian yang dialami atas hancurkan kerupuk-kerupuk tersebut. Selain itu, mereka juga memutuskan untuk membeli semua sisa kerupuk dengan harga sekitar Rp. 214.000.
Kebaikan pasangan suami istri tidak hanya sampai itu. Mereka juga kemudian menawarinya pulang dengan menaiki mobil. Tawaran tersebut langsung diterima oleh si bocah, mengingat ia dapat pulang cepat dan bisa merayakan malam takbiran sebelum lebaran.