Categories: NEWS

Terkonfirmasi Positif Covid-19, Napi Koruptor Tamin Sukardi Meninggal Dunia

Infoasatu.com, Jakarta – Terpidana kasus korupsi, Tamin Sukardi, meninggal dunia. Tamin meninggal dunia karena terkonfirmasi positif virus Corona atau Covid-19.

“Tanggal 11 Oktober 2020 narapidana tersebut dilakukan swab dan hasilnya masih positif Covid-19. Tanggal 24 Oktober 2020 pukul 08.03 WIB narapidana tersebut dinyatakan meninggal oleh dokter RS Royal Prima Medan,” kata Kadivpas Kanwil Kemenkum HAM Sumut, Pujo Harinto, Minggu (25/10/2020).

Tamin sempat dirawat di RS Bandung, Medan, pada 3 Oktober 2020 dengan keluhan demam, batuk, dan flu. Di RS ini, Tamin sudah dites swab dan dinyatakan positif Corona.

“Pada hari Rabu (7/10) pukul 16.00 WIB, narapidana tersebut dilakukan swab di RS Bandung yang tindakan dilakukan oleh petugas RS Siloam. Dan pada pukul 20.00 WIB hasil swab keluar dengan hasil positif COVID-19,” ujar Puji.

Setelah dinyatakan positif, kata Puji, keluarga meminta agar Tamin dipindahkan ke RS Royal Prima. Tamin kemudian menjalani isolasi di RS Royal Prima ini sejak 8 Oktober 2020.

“Berdasarkan permohonan keluarga atas keterbatasan medis dan peralatan medis, hari Kamis (8/10) pukul 13.00 WIB pasien dipindahkan ke RS Royal Prima untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif,” jelas Puji.

Seperti diketahui, Tamin merupakan narapidana kasus korupsi terkait pelepasan hak guna usaha (HGU) tanah PT Perkebunan Nusantara II (Persero) di Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, dengan luas lebih-kurang 1.332 hektare. Tamin mulai melirik HGU itu sejak 2002.

Dalam perjalanannya, proses jual-beli HGU itu penuh bau korupsi. Mantan Direktur Utama PT Erni Putra Terari itu kemudian diadili di PN Medan.

Pada 27 Agustus 2018, PN Medan menjatuhkan hukuman 6 tahun penjara kepada Tamin.

Tidak berselang pekan, KPK mencium vonis itu berbau suap. KPK segera menangkap Tamin, hakim Merry, dan panitera pengganti PN Medan Helpandi. Alhasil, Tamin kembali berurusan dengan hukum. Merry dan Helpandi juga menyusul menginap di tahanan KPK.

Belakangan, Pengadilan Tinggi (PT) Medan memperberat hukuman Tamin dalam kasus jual-beli HGU itu menjadi 8 tahun penjara.

Mahkamah Agung (MA) kemudian menurunkan hukuman Tamin Sukardi dari 8 tahun penjara menjadi 5 tahun penjara. MA menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa selama 5 tahun dan pidana denda sejumlah Rp 500 juta.

Facebook Comments
Alifah Muchdar

Leave a Comment

Recent Posts

Indira Yusuf Ismail Ingatkan Warga Jadi Pemilih Cerdas dan Jaga Pemilu Damai

Infoasatu.com,Makassar--Calon Wali Kota (Cawalkot) Makassar, Indira Yusuf Ismail, mengajak warga Kota Makassar untuk menjadi pemilih…

10 jam ago

Indira Yusuf Ismail Tegaskan Visi Nyata Revitalisasi Ekonomi Biru Berbasis Teknologi Hijau Dengan Pelatihan Digital Marketing UMKM

Infoasatu.com,Makassar--Calon Wali Kota Makassar nomor urut 3, Indira Yusuf Ismail, bersama Komunitas #maRIKi Maju Bersama,…

10 jam ago

Arwin Azis Hadiri Puncak Peringatan HUT Kabupaten Gowa ke 704

Infoasatu.com,Makassar--Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis menghadiri Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun…

1 hari ago

Tinjau Program Sabtu Bersih, Andi Arwin Azis Harap Program Tetap Berlanjut

Infoasatu.com,Makassar--Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis, meninjau langsung pelaksanaan program Sabtu Bersih…

2 hari ago

Muhammadiyah Titipkan Keberlanjutan Program Keimanan pada Indira Yusuf Ismail

Infoasatu.com,Makassar--Calon Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, melakukan silaturahmi dengan pengurus Cabang Muhammadiyah Kota Makassar,…

3 hari ago

KKB NTT Sulsel Nyatakan Dukungan untuk INIMI- DIA

Infoasatu.com,Makassar--Paslon nomor urut tiga (3) walikota Makassar, Indira-Ilham ( INIMI) dan Paslon Gubernur urut satu…

3 hari ago