Pemerintahan

Ternyata Ini Rahasia Keberhasilan Danny Pomanto Pimpin Makassar

Infoasatu.com, Makassar – Dalam kurun waktu 2014-2019, Pemerintah Kota Makassar menorehkan segudang prestasi dan penghargaan, baik nasional maupun internasional.

Selain itu terdapat ratusan inovasi yang berhasil dilahirkan, baik dalam penyelenggaraan pemerintahan maupun dalam pelayanan publik.

Di mana sebagian besar program inovatif yang dilahirkan Pemkot Makassar justru keterlibatan masyarakat yang memiliki porsi yang besar dalam pelaksanaannya.

Capaian ini tidak terlepas dari pengelolaan sumber daya manusia aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemerintah Kota Makassar yang tepat. Moh. Ramdhan Pomanto menyebutnya, Weekly Protocol.

Hal inilah yang disampaikan mantan Walikota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto saat menjadi pembicara dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan IX yang diselenggarakan di Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Senin (13/5/2019).

Kepada peserta Diklatpim, Danny Pomanto membeberkan bahwa dirinya butuh sekitar satu tahun mempelajari alur kerja birokrasi pemerintahan secara menyeluruh.

“Tantangan kita itu, bagaimana menjawab kebutuhan masyarakat. Maka perlu pengelolaan birokrasi agar tetap terkoordinasi dan terpantau kinerjanya. Lahirlah Weekly Protocol atau protokol mingguan,” ungkap Danny Pomanto.

Lebih lanjut, Danny Pomanto menjelaskan, setiap hari Senin, pemerintah kelurahan dan kecamatan wajib menjadwalkan rapat koordinasi pada hari Senin. Tujuannya, untuk memproyeksikan perencanaan dalam kurun satu minggu ke depan.

“Kemudian Selasa, Rabu dan Kamis berlaku protokol Sentuh Hati. Lurah Camat wajib turun ke masyarakat. Minimal harus datangi 20 rumah, door to door, harus tahu nama warganya, mendengar apa keluhannya. Pada hari Jumat, Reporting Day, atau hari pelaporan. Hasil sentuh hati dilaporkan ke saya langsung,” jelas Danny Pomanto.

“Hari Sabtu dijadikan waktu untuk menguji hasil sentuh hati. Kemudian besoknya Ahad, kita ikat dengan ragam kegiatan masyarakat, misalnya senam lorong, pengajian lorong, dan arisan lorong,” sambungnya.

Baca Juga :  Tunjang Pelayanan Kebersihan, Kecamatan Rappocini Dapat Bantuan 6 Unit Fukuda

Dengan protokol seperti ini, kata Danny Pomanto, Pemerintah mampu menyerap aspirasi warga, sekaligus meniadakan jarak antara pemerintah dengan warganya. Selain itu, penerimaan masyarakat atau public acceptance terhadap program melalui sosialisasi juga jalan.

“Yang paling kentara itu keterlibatannya warga. Contohnya lorong garden, itu yang terlibat aktif adalah masyarakat. Bagaimana menata lingkungan lorong yang sempit sesuai dengan keinginan dan kebutuhan warga sendiri,” pungkasnya.

Facebook Comments