Infoasatu.com, Jakarta – Seorang perempuan berinisial LS (49) di Menteng, Jakarta Pusat, ditangkap polisi atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Polisi mengungkap motif LS menghina Jokowi.
“Kalau motifnya iseng aja katanya,” kata Kanit Reskrim Polsek Menteng Kompol Gozali Luhulima, Rabu (16/12/2020).
Polisi berencana melakukan tes kejiwaan kepada LS. Pelaku saat ini masih diperiksa di Mapolsek Menteng, Jakarta Pusat.
“Jadi iseng ya orangnya. Makanya kita mau periksa secara kejiwaan. Mau cek kejiwaan di RS Kramat Jati,” imbuh Gozali.
Pemeriksaan kejiwaan dilakukan hari ini di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Gozali menyebut pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah pelaku benar-benar mengalami gangguan jiwa.
“Nggak, kan segala macam sesuatu harus kita periksa kejiwaan dulu,” ujar Gozali.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan pihaknya akan mengecek kondisi kejiwaan pelaku karena keterangan tetangga pelaku mengalami gangguan jiwa.
“Menurut keterangan warga setempat yang bersangkutan mengalami gangguan kejiwaan,” kata Heru.
Meski begitu, polisi tidak percaya begitu saja. Untuk itu, polisi akan melakukan tes kejiwaan untuk meyakinkan apakah pelaku benar-benar mengalami gangguan kejiwaan.
“Iya kita tes dulu, kita kan bukan dokter,” ucapnya.
Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan perempuan menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) viral di media sosial. Perempuan berinisial LS (49) itu juga menghina Megawati hingga PDI Perjuangan.
Dalam video yang beredar, tampak perempuan itu memakai kacamata. Ia berbicara di depan kamera handphone.
Ia berbicara secara lantang menghina Jokowi. Perempuan itu juga menghina Megawati hingga PDI Perjuangan.
“Gua nih ya, nih, lihat Jokowi najis banget lihat mukanya, geli, jijik, amit-amit jabang bayi. Dia itu kan pekerja partainya si n******t goblok PDI k****l Perjuangan yang punya otak, yang nggak punya otak banget sampai detik ini,” tutur perempuan itu.
Perempuan tersebut juga mengucap kata-kata kotor saat menghina Jokowi.
“Gila duit negara hilang gara-gara dia juga, mereka-mereka ini nggak pernah beres kerjaannya. Minta-minta jadi gubernur tapi tanggung jawabnya nggak ada. Nah, itulah para n*****t yang namanya Jokowi dan Megawati semuanya udah nggak ada bagus-bagusnya di depan mata gue. Bisanya apa sih mereka bisanya cuma n*****t doang minta kerjaan tapi minta duit gede, tapi gayanya kayak pemimpin,” katanya.
“Yaelah, udah bergaji tapi gayanya kayak pemimpin, otaknya gimana ya. Ngerti nggak sih bahasa Indonesia kalau pemimpin itu bagaimana definisinya, yang bukan pemimpin definisinya gimana? Nggak ngerti itu bahasa Indonesianya orang bahasa Indonesianya nilainya 3,” tutur perempuan itu lagi.
Infoasatu.com,Makassar--Ketua Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, menutup kegiatan Penataran Wasit…
Infoasatu.com,Makassar- Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Barombong tetap memberikan pelayanan kesehatan dasar selama libur Natal…
Infoasatu.com,Makassar--Usai melakukan rapat kordinasi langsung bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK),…
Infoasatu.com,Makassar--Sebelumnya Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto mengimbau seluruh…
Infoasatu.com,Makassar--Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Makassar…
Infoasatu.com,Makassar--Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar secara resmi telah menetapkan Daftar Informasi yang Dikecualikan (DIK) setelah menyelesaikan…
Leave a Comment