Wali Kota Makassar Terjunkan 30 Tim Penyelam Bantu Evakuasi Korban Kapal Nahas KM Arista
Infoasatu.com, Makassar – Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menyampaikan duka mendalam serta rasa prihatin terhadap tragedi KM Arista yang karam di perairan Laut Makassar, sekitar pukul 12.30 Wita, Rabu, (13/6).
Pihaknya pun langsung mengintruksikan segenap jajaran Pemkot terkait, di antaranya Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Makassar guna memastikan kebutuhan dan pemberian pertolongan para korban.
Khusus BPBD, sebanyak 30 personel Tim Penyelam diterjunkan langsung membantu proses evakuasi. Dari informasi yang dihimpun, hingga pukul 23.05 malam, tim ini terus melakukan pencarian korban yang belum ditemukan.
“Besok dilanjutkan lagi dengan tempat berkumpul di pelabuhan Paotere BPBD bersama TNI/POLRI, SAR, BASARNAS, Dinkes Sulsel, Dinkes Kota Makassar, serta semua elemen masyarakat,” ucap Kepala BPBD Makassar dr. Muhammad Rusly, M.Kes.
Selain menyiapkan Tim Reaksi Cepat (TRC) termasuk tim penyelam 30 person, pihaknya juga menyiapkan posko bantuan, perahu, ambulans, dan mobil mayat.
Sesuai laporan dari berbagai sumber yang diperoleh saat ini, kapal KM. Arista yang nahas tersebut dinakhodai oleh Kila dengan dengan jumlah penumpang kurang lebih 35 orang dari Pelabuhan Paotere menuju Pulau Barang Lompo Kelurahan Barrang Lompo Makassar.
Kapal tersebut kemudian tenggelam setelah diterjang angin dan ombak secara tiba-tiba tidak jauh dari pelabuhan Paotere. KM Arista pun terbalik dan tenggelam. Tercatan 13 korban meninggal yang ditemukan dalam musibah ini. Korban telah di serahkan keluarga masing-masing usai dilakukan pemeriksaan dan pencocokan data oleh Tim Biddokes Polda Sulsel.
“Kami turut berduka cita, ini sebuah musibah. Saat ini kami mempersiapkan perkuburan dan mendatangkan ambulans kita yang ada di pulau,” ucap Danny Pomanto saat meninjau para korban di Rumah Sakit AL Jala Ammari tadi sore.
Atas peristiwa tersebut, Danny mengimbau kepada para pemilik kapal dan nakhoda agar memperhatikan standarisasi dan kapasitas kapal. Karena hal itu menyangkut keselamatan semua pihak.
“Saya juga himbau kepada para penumpang agar tidak ngotot dan berdesak-desakan jika ingin menumpangi kapal,” himbau Danny. (*)