POLITIK

Walikota Dua Periode, Mencoba Pastikan tidak ada Warganya yang Tertinggal

Infosatu.com,Makassar–Di sebuah kota yang terus tumbuh seperti Makassar, ada cerita yang sering terlupakan. Sebuah cerita tentang bagaimana pemerintah berusaha hadir sejak dalam kandungan hingga akhir hayat.

Pak Danny Pomanto, walikota dua periode, mencoba memastikan tidak ada warganya yang tertinggal—dari mereka yang baru lahir hingga mereka yang berpulang.

Bukan tanpa bukti, ada sederet program yang selama ini berjalan dan dirasakan manfaatnya oleh ribuan warga. Salah satunya adalah KIS APBD gratis.

Sebanyak 170 ribu warga Makassar (data 2024) sudah merasakan manfaatnya. Mulai dari ibu hamil yang ingin melahirkan hingga anak-anak yang sakit, semuanya ditanggung.

Sekarang, hampir 100 persen warga Makassar sudah terlindungi jaminan sosial kesehatan (BPJS, KIS, Jamkesda, dan Layanan Lain).

Alhamdulillah, hampir semua warga bisa tidur lebih tenang. Karena tidak perlu pusing soal biaya kesehatan.

Ada juga program Home Care Dottoro Ta. Bayangkan, biarpun kamu bukan warga Makassar, selama kamu membutuhkan bantuan kesehatan di kota ini, pasti akan dilayani.

Bukan sekadar janji, ini sudah menjadi bukti nyata. Kalau tidak percaya, coba saja. Ini bukan sekadar slogan, tapi bukti nyata bahwa kesehatan adalah hak semua orang.

Tak hanya di awal kehidupan, Pak Danny juga peduli pada mereka yang sudah tiada.

Kain kafan gratis, mungkin program ini belum banyak dikenal, bahkan beberapa warga merasa malu untuk memintanya.

Tapi, kenyataannya, program ini sudah berjalan sejak Pak Danny memimpin. Siapa pun yang membutuhkannya, cukup hubungi pemerintah kota.

Ini adalah upaya agar warga merasa dihargai hingga akhir hayat, tanpa terbebani biaya yang bisa menjadi momok bagi keluarga yang ditinggalkan.

Kemudian, ada seragam sekolah gratis. Program ini memang spesifik—hanya diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

Baca Juga :  Pertemuan Dua Politisi Muda Makassar Lahirkan Ide Hilirisasi Kelautan Nelayan Milenial di Makassar

Bukannya pilih kasih, tapi ada alasannya. Kalau semua diberikan gratis, lantas darimana uang untuk menggaji guru dan penjaga sekolah?

Sebagai warga, kita diajak berpikir dan memahami bahwa ini untuk kebaikan bersama.

Dengan bantuan ini, harapannya anak-anak Makassar bisa tumbuh menjadi generasi cerdas, dan selalu membawa Makassar masuk dalam daftar 10 besar kota penyumbang orang-orang cerdas di Indonesia. Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Lalu, mungkin ada yang bertanya, “Darimana semua uang itu berasal?” Jawabannya ada di APBD Makassar yang terus meningkat. Termasuk di dalamnya iuran sampah yang kita bayarkan setiap bulan Rp18 ribu hingga 25 ribu per rumah.

Mungkin kelihatan sederhana, tapi dari iuran itulah kita bisa menikmati KIS gratis yang nilainya jauh lebih besar. Karena konsepnya gotong royong.

Bayangkan kalau setiap orang harus membayar premi BPJS Rp35 ribu per bulan. Dalam satu rumah berisi lima orang, berarti Rp175 ribu per bulan.

Dibandingkan itu, pilihan untuk tetap membayar iuran sampah dan mendapatkan jaminan kesehatan terasa lebih masuk akal, bukan?

Dan yang tak kalah penting, ada pula bantuan bagi pemandi jenazah. Profesi yang sering terpinggirkan, tapi peran mereka sangat vital.

Pak Danny mengerti itu, dan memastikan mereka juga mendapatkan perhatian yang layak.

Pak Danny mungkin sudah menyelesaikan dua periode kepemimpinannya, tapi program-program ini sudah berjalan.

INIMI yang ingin diteruskan pasangan nomor 3 Indira-Ilham. Agar semua warga bisa terus merasakan manfaatnya.

(INIMI FAKTA BUKAN JANJI)

Facebook Comments