Warga Bontoramba Siap Berubah Nasib Bersama Pasangan DIA
Infoasatu.com,Makassar–Komitmen Calon Gubernur Sulsel Moh Ramdhan Pomanto menyejahterahkan para petani disambut antusias oleh warga Kecamatan Bontoramba yang mayoritas berprofesi sebagai petani.
Warga Bontoramba meyakini Danny Pomanto mampu membawa perubahan yang lebih baik untuk masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya kesejahteraan para petani.
Jabal Arfah Karaeng Siama Tokoh Masyarakat Kecamatan Bontoramba mengingatkan seluruh masyarakat agar tidak ragu akan kebaikan yang akan diberikan Danny Pomanto.
“Keperluan kita di Bontoramba hanya untuk peningkatan pendapatan petani,” kata Arfah Karaeng Siama di hadapan Cagub Sulsel Danny Pomanto pada saat kampanye dialogis di Desa Cabiri Kecamatan Bontoramba, Selasa (22/10).
Sehingga menurut Karaeng Siama, petani bukan hanya membutuhkan bibit dan pupuk, melainkan juga pompanisasi untuk mengairi persawahan non irigasi.
“Insyaallah pak Danny Pomanto akan menjadi Gubernur Sulsel 2024-2029,” doa Karaeng Siama yang diaminkan warga Bontoramba.
Dukungan dari tokoh masyarakat menyatukan kekuatan untuk kemenangan pasangan nomor urut satu DIA di Kabupaten Jeneponto pada kontestasi politik lima tahunan Pilgub Sulsel.
Apalagi melihat antusias warga Bontoramba. Di mana pada titik sebelumnya yang dipusatkan di Desa Batu Jala juga hadir warga Desa Kareloe, dan Desa Bulusibatang Kecamatan Bontoramba.
Ratusan warga berkumpul untuk mendengarkan apa yang akan dibuat pasangan Danny-Azhar untuk Sulsel, khususnya demi kesejahteraan para petani.
Untuknya itu, pada momentum tersebut Danny Pomanto mengajak seluruh warga Bontoramba untuk sama-sama merubah nasib jadi lebih baik dengan memilih pasangan nomor urut satu pada Pilgub Sulsel 2024.
“Pilkada bukan urusan kandidat, bukan urusan partai, tapi urusan kita semua. Salah mencoblos, partaruhannya nasib ta,” tegasnya.
Dirinya juga membeberkan konsep membangun kesejahteraan para petani lewat Government Offtaker. Yaitu pemerintah provinsi membeli produk petani dengan harga yang layak.
Terlebih lagi masalah petani bukan hanya pupuk, bibit maupun sarana prasarana seperti traktor hingga pompanisasi. Tapi juga harga jual yang anjlok saat panen raya.