Kecamatan Tallo

Warga Tallo Gelar Ritual Cuci Keris di 10 Muharram

Infoasatu.com,Makassar–Sejumlah warga Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulsel bersukacita di malam 10 Muharram 1445 Hijriah.

Mereka berkumpul untuk menghadiri ritual Panai-Panaung yang berlangsung di kompleks Makam Raja-raja Tallo pada Jumat (28/7/2023) malam.

Ritual tahunan yang diadakan setiap 10 Muharram ini diisi dengan berbagai pertunjukan, termasuk tari-tarian Paduppa, Annossoro Bassi yang merupakan prosesi penyucian benda-benda pusaka Kerajaan Tallo, serta pertunjukan Manca yang merupakan seni bela diri.

Dalam ritual Annossoro Bassi, tampak sejumlah senjata pusaka milik Kerajaan Tallo dipamerkan, seperti keris, badik, hingga parang atau sudang.

Benda-benda pusaka ini dibersihkan dengan ritual yang penuh khidmat, disaksikan oleh warga yang hadir.

Pencucian atau pembersihan benda pusaka dipimpin oleh Pangngulu Tompan Ahmad Hatta, yang juga menjabat sebagai Ketua Komunitas Badik Celebes Maros.

Ia menyatakan bahwa pembersihan benda pusaka merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya.

“Pencucian benda pusaka ini memiliki makna bahwa pusaka bukan hanya benda warisan turun-temurun, melainkan juga memiliki nilai-nilai,” ujar Ahmad Hatta saat diwawancarai seusai acara.

Dalam prosesi tersebut, katanya, nilai-nilai historis dari benda pusaka tersebut kembali dihayati dan diingat.

“Jadi, ini merupakan salah satu cara untuk mengenang leluhur kita sambil mendoakannya,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Hadat Lembaga Kerajaan Tallo, Ilyas Ali Arief Daeng Mallawa, menjelaskan bahwa ritual Panai-Panaung diselenggarakan secara khusus di malam 10 Muharram.

Hal ini karena malam 10 Muharram memiliki sejarah awal masuknya Islam di Makassar.

“Perayaan 10 Muharram ini mengenang masuknya Islam pertama kali ke Kota Makassar,” ujar Ilyas Ali Arief dalam sambutannya.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Raja Gowa ke-38, Andi Kumala Idjo Daeng Sila Karaeng Lembang Parang. Ia menyatakan bahwa acara Panaik-panaung merupakan ajang silaturahmi antara keturunan raja-raja di Sulawesi Selatan, termasuk dengan warga Tallo secara khusus.

Baca Juga :  Camat Tallo Ikut Lomba Menyanyi "Nada dan Gaya", Penampilannya Memukau

“Malam ini kita berkumpul bersama di tempat ini untuk mempererat tali silaturahmi kita,” kata Andi Kumala dalam sambutannya.

Pada kesempatan itu, Andi Kumala Idjo juga menegaskan bahwa hubungan kekerabatan antara kerajaan Gowa dan Tallo masih terjalin erat hingga saat ini.

“Saya ingin menegaskan bahwa Gowa dan Tallo adalah bersaudara. Tallo dan Gowa bersaudara, Gowa dan Tallo tetap bersaudara,” tegasnya.

Facebook Comments