Waspada! Susu Kental Manis Sama Sekali Tidak Mengandung Susu

Infoasatu.com, Jakarta – Susu kental manis yang beredar di pasaran selama ini mengandung lebih banyak gula dan lemak dibandingkan protein. Jika dikonsumsi secara berlebihan dan setiap hari, hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan.

“Dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan) jelas kalau gula dikonsumsi terlalu tinggi, garam, lemak terlalu tinggi dikonsumsi itu mengganggu kesehatan kita, apalagi jika mengetahui itu dapat menyebabkan diabetes. Misal ada makanan dengan gula yang tinggi, jangan sering-sering dikonsumsi,” kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek melalui keterangan pers yang diterima.

Selama ini, masyarakat menilai susu kental manis baik untuk dikonsumsi setiap hari. Bahkan banyak di antaranya yang memberikan susu jenis ini kepada balita.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari menekankan susu tersebut sama sekali tidak dianjurkan dikonsumsi setiap hari apalagi untuk balita. Susu kental manis juga tidak untuk memenuhi nutrisi.

“Kalau anak banyak (konsumsi) gula dia nanti akan kurang makan makanan yang lain, padahal dia butuh (selain gula) protein. Ini yang kita hindari,” kata Kirana.

Hal yang sama juga berlaku pada usia dewasa. Kirana menjelaskan, bahwa kecukupan gizi untuk usia dewasa ada ukurannya, sama seperti balita. Usia dewasa juga tidak dianjurkan mengonsumsi makanan dan minuman yang terlalu banyak kandungan gulanya. Secara program, Kemenkes telah mensosialisasikan aturan angka kecukupan gizi dan isi piringku.

“Kalau orangtua ini kurang informasi tentang kecukupan gizi anak, mereka bisa salah. Kami akan memperluas informasi mengenai pemberian makanan pada bayi dan anak,” jelasnya.

Kirana mengimbau kepada masyarakat, khususnya para orangtua untuk lebih memahami bahwa susu kental manis bukan susu yang harus dikonsumsi setiap hari karena mengandung banyak gula dan lemak. Sedangkan, yang dibutuhkan oleh anak adalah susu yang mengandung banyak protein.

“SKM (susu kental manis) bisa dikonsumsi untuk makanan yang sifatnya tidak pokok. Jadi untuk kecukupan gizinya diusahakan mengurangi konsumsi SKM. SKM hanya dikonsumsi sebagai pelengkap makanan seperti topping dan tidak dikonsumsi secara sering,” tutup Kirana.(*)

Facebook Comments
Idris Muhammad

referensi cerdas

Leave a Comment

Recent Posts

Indira Yusuf Ismail, Menutup Kegiatan Penataran Wasit Lisensi C dan B2 Tingkat Kota Makassar

Infoasatu.com,Makassar--Ketua Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, menutup kegiatan Penataran Wasit…

5 hari ago

Hari Libur Nasional, UPTD Puskesmas Barombong Tetap Memberikan Pelayanan

Infoasatu.com,Makassar- Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Barombong tetap memberikan pelayanan kesehatan dasar selama libur Natal…

1 minggu ago

Walikota Makassar Imbau Masyarakat Waspada Bencana Hidrometereologi

Infoasatu.com,Makassar--Usai melakukan rapat kordinasi langsung bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK),…

1 minggu ago

Danny Pomanto Imbau Masyarakat Sambut Pergantian Tahun Dirumah bersama Keluarga

Infoasatu.com,Makassar--Sebelumnya Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto mengimbau seluruh…

1 minggu ago

Dzikir dan Doa Bersama Sambut Tahun Baru 2025

Infoasatu.com,Makassar--Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Makassar…

1 minggu ago

Pemkot Pastikan Tata Kelola Informasi Berjalan Sesuai Akuntabilitas

Infoasatu.com,Makassar--Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar secara resmi telah menetapkan Daftar Informasi yang Dikecualikan (DIK) setelah menyelesaikan…

1 minggu ago