Wujudkan Visi-Misi Wali Kota, Disperkim Makassar Bakal Bangun Aparong Hunian
Infoasatu.com, Makassar – Melalui program Aparong Hunian, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Makassar akhirnya membangun rumah murah untuk masyarakat kecil. Plt Kepala Disperkim Makassar, Hamka mengatakan, program ini kerja sama atas bantuan hibah dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Sulsel dan pembuatan model rumah kota ini mulai dibangun, di Jalan Teluk Bayur, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate.
“Jadi ini kan namanya Aparong Hunian atau rumah tinggal. Ini merupakan salah satu inovasi dari pemerintah kota dan ada dinas perumahan,” ungkapnya, Senin (04/2/2019).
Menurutnya, Aparong Hunian ini merupakan program yang bersentuhan dan dimanfaatkan langsung oleh masyarakat yang tidak mampu. Hamka juga mengungkapkan, program tersebut merupakan salah satu perwujudan visi-misi Wali Kota Makassar, khususnya menghadirkan rumah kota murah untuk rakyat kecil yang kurang mampu.
“Kondisinya betul-betul rumah layak huni yang kita coba bangun. Bekerja sama dengan IAI, dan dunia usaha yang ada CSR untuk sama-sama kita mewujudkan tujuan kita membantu masyarakat tidak mampu,” ujarnya.
Sebagai awal, Aparong Hunian rencananya akan dibangun empat unit yang tersebar di empat kecamatan di Kota Makassar. Untuk lokasi pembangunan tiga unit lainnya, kata Hamka, masih akan diverifikasi oleh DPKP Kota Makassar.
“Kita usahakan satu kecamatan satu unit sebagai percontohan. Kalau yang tiga, sementara kita evaluasi dulu. Karena ‘kan ada persyaratannya. Pertama, betul tidak mampu dan layak dibantu. Kedua, dia punya lokasi atau (lahan) milik sendiri,” ucapnya.
Meski demikian, ia berharap Aparong Hunian ini bisa dihadirkan lebih banyak lagi di Kota Makassar. Jika pilot project Aparong Hunian di Jalan Teluk Bayur, Kelurahan Maccini Sombala telah selesai dibangun, Wali Kota Makassar bakal meresmikan percontohan model rumah kota tersebut.
“Nanti kalau selesai, nanti kita konsultasi dengan pak wali kapan bisa peresmian karena ini percontohan dan pertama kalinya,” jelas Hamka.