Categories: HUKUMUncategorized

Yusril Sebut Jokowi Bebaskan Abu Bakar Ba’syir Tanpa Syarat

Infoasatu.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo membebaskan terpidana terorisme Abu Bakar Ba’syir tanpa syarat. Hal ini disampaikan Pengacara kondang Yusril Ihza Mahendra yang juga merupakan penasihat hukum Jokowi dalam Pilpres 2019.

Yusril mengaku diutus Jokowi untuk memberi tahu Ba’syir terkait rencana pembebesan tersebut.

“Kami jelaskan ke beliau, ini betul-betul pembebasan yang diberikan. Pak Jokowi mengatakan bahwa dibebaskan jangan ada syarat-syarat yang memberatkan beliau. Jadi, beliau menerima semua itu,” kata Yusril usai bertemu Ba’asyir di Lapas Gunung Sindur, Jumat (18/1).

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini menegaskan, pertimbangan Presiden Jokowi membebaskan Ba’asyir karena faktor kemanusiaan. Terlebih, menurut Yusril, Ba’asyir sudah menjalani sebagian masa tahanannya.

“Karena dipidana selama 15 tahun, dan sampai saat ini beliau sudah menjalani selama 9 tahun. Jadi sudah saatnya untuk dibebaskan,” ujar dia.

Hal senada dikatakan kuasa hukum Ba’asyir dari Tim Pembela Muslim (TPM) Mahendratta. Menurut dia, saat menemui kliennya, Yusril memastikan tak ada syarat apapun dalam pembebasan bersyarat Ba’asyir.

“Tidak ada syarat apapun. Yang jelas begini kalau dibebaskan kita terima kasih,” kata Mahendratta seperti dilansir pada merdeka.com.

Dia mengungkapkan, sebelum Yusril menemui, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dua tahun lalu terlebih dulu mengusulkan agar Ba’asyir dibebaskan.

Bukan hanya Ryamizard, kata Mahendratta, ahli hukum dari UGM yang kini menjadi ahli hukum Istana Kepresidenan turut mengusulkan agar Ba’asyir dibebaskan. Namun rencana pembebasan itu ditolak lantaran Ba’asyir harus menandatangi surat yang bearti mengakui kesalahannya.

“Ustaz enggak mau tanda tangan,” kata dia.

Mahendratta, sebetulnya sesuai Undang-undang kliennya dapat bebas bersyarat pada 23 Desember 2018 lalu lantaran sudah menjalankan dua per tiga masa tahanan. Namun syarat bebas bersyarat itu kembali ditolak Ba’asyir.

“Ustaz itu sebetulnya terhitung tanggal 23 Desember 2018 seharusnya berhak pelepasan bersyarat namun karena dibutuhkan syarat-syarat tertentu untuk mendapatkan pelepasan bersyarat di antaranya harus tanda tangan ustaz enggak mau,” tukasnya. (*)

Facebook Comments
Idris Muhammad

referensi cerdas

Leave a Comment

Recent Posts

Indira Yusuf Ismail, Menutup Kegiatan Penataran Wasit Lisensi C dan B2 Tingkat Kota Makassar

Infoasatu.com,Makassar--Ketua Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, menutup kegiatan Penataran Wasit…

18 jam ago

Hari Libur Nasional, UPTD Puskesmas Barombong Tetap Memberikan Pelayanan

Infoasatu.com,Makassar- Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Barombong tetap memberikan pelayanan kesehatan dasar selama libur Natal…

5 hari ago

Walikota Makassar Imbau Masyarakat Waspada Bencana Hidrometereologi

Infoasatu.com,Makassar--Usai melakukan rapat kordinasi langsung bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK),…

6 hari ago

Danny Pomanto Imbau Masyarakat Sambut Pergantian Tahun Dirumah bersama Keluarga

Infoasatu.com,Makassar--Sebelumnya Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto mengimbau seluruh…

6 hari ago

Dzikir dan Doa Bersama Sambut Tahun Baru 2025

Infoasatu.com,Makassar--Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Makassar…

6 hari ago

Pemkot Pastikan Tata Kelola Informasi Berjalan Sesuai Akuntabilitas

Infoasatu.com,Makassar--Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar secara resmi telah menetapkan Daftar Informasi yang Dikecualikan (DIK) setelah menyelesaikan…

6 hari ago