Infoasatu.com, Makassar – Lapangan Karebosi kembali menjadi saksi kebersamaan warga Makassar yang memadati lokasi ikonik ini untuk menunaikan Salat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah, Senin (31/3/2025). Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin bersama Ketua TP PKK Kota Makassar Melinda Aksa turut hadir, mempertegas semangat persatuan dan kesakralan momen ini.
Munafri dan Melinda tiba pukul 06.20 WITA, disambut oleh ribuan warga yang telah memenuhi lapangan sejak dini hari. Kendati hujan sempat mengguyur, antusiasme jemaah tetap memuncak, menjadikan pelaksanaan salat sebagai wujud kebersamaan yang tangguh.
Dipimpin oleh imam asal Yaman, Syekh Abdul Aziz Alareqi, dan dengan khutbah dari Ketua MUI Sulsel Prof. Dr. KH. Najamuddin H. Abd. Safa, Salat Idulfitri dimulai tepat pukul 06.50 WITA. Momen tersebut dihadiri berbagai pejabat penting seperti Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham, Ketua DPRD Kota Makassar Supratman, serta Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana, menambah nuansa kebersamaan yang kental antara pemerintah dan masyarakat.
Seusai salat, Munafri menyampaikan rasa syukur atas suksesnya acara tersebut. “Alhamdulillah, meski sempat hujan, antusiasme masyarakat luar biasa. Lapangan Karebosi adalah simbol pertemuan warga Makassar saat Idulfitri, dan kami ingin menghidupkan kembali spirit itu,” ungkapnya.
Munafri juga menyoroti Idulfitri sebagai momen penting untuk menghapus sekat-sekat dalam masyarakat. “Semangat Idulfitri adalah persatuan. Saatnya kita konsolidasi untuk membangun Makassar tanpa pengkotak-kotakan, demi kemajuan bersama,” tambahnya.
Kesuksesan acara ini tidak terlepas dari persiapan matang Pemkot Makassar. Satpol PP, Dinas PU, PLN, DLH, dan Dishub bekerja sama memastikan kenyamanan warga, mulai dari kebersihan lokasi, fasilitas pendukung, hingga pengaturan lalu lintas yang lancar. Dishub Makassar bahkan menyediakan area parkir khusus di beberapa ruas jalan utama untuk memudahkan akses warga.
Dengan terlaksananya Salat Idulfitri yang damai dan kondusif, Wali Kota Munafri berharap semangat persaudaraan ini terus terjaga. “Kebersamaan ini adalah fondasi untuk membangun Makassar Mulia, kota yang unggul, inklusif, aman, dan berkelanjutan,” pungkasnya. (**)