Infoasatu.com, Makassar – Terkait rencana pemindahan ibu kota, saat di temui di Banten, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, hal itu merupakan bagian dari perencanaan yang mempertimbangkan kebutuhan nasional di masa mendatang. Pembahasan dan kajian yang telah dilakukan pemerintah selama tiga tahun ini, tak hanya dimaksudkan untuk kepentingan jangka pendek semata.
“Kita ini kan tidak berpikir (untuk) sekarang, berpikir 10 tahun, 50 tahun, hingga 100 tahun yang akan datang,” kata Jokowi saat ditemui di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Selasa (30/4).
Ia menjelaskan bahwa daya dukung di pulau Jawa sudah tak memungkinkan di masa depan, mengingat pulau Jawa padat akan penduduk.
“Kita ini memiliki 17 ribu pulau. Tapi di Jawa sendiri penduduknya 57 persen dari total penduduk di Indonesia, kurang lebih 149 juta, sehingga daya dukung baik terhadap air, lingkungan, lalu lintas, dan semuanya ke depan memang sudah tidak memungkinkan lagi,” jelasnya.
Pemerintah juga akan terus berkonsultasi dengan DPR terkait dengan wacana yang sudah tercetus sejak era presiden pertama Indonesia itu. Pemindahan ibu kota ini merupakan sebuah program besar yang menyangkut visi bangsa sehingga memang memerlukan keterlibatan banyak pihak.
“Nanti akan kita konsultasikan tentu saja ke DPR, juga ke tokoh-tokoh formal maupun informal, tokoh politik, maupun masyarakat. Karena ini menyangkut sebuah visi ke depan kita dalam membangun sebuah ibu kota pemerintahan yang memang representatif untuk kita bekerja,” tandasnya.